jpnn.com - MAKASAR - Salah satu peserta Konvensi Rakyat 2014 Rizal Ramli mengatakan, Indonesia harus bisa belajar dari beberapa negara yang pembangunannya melesat cepat dan masyarakatnya menjadi sejahtera. Contoh negara-negara itu adalah, Jepang, Tiongkok, Malaysia, Brasil dan lainnya.
"Jepang bisa mengejar ketertinggalan dari negara barat hanya 25 tahun, Malaysia dan Tingkok bisa dengan 20 tahun. Sedangkan Brasil menjadi negara yang lebih maju dan sejahtera hanya dengan 8 tahun," kata Rizal Ramli dalam debat publik peserta Konvensi Rakyat 2014 di Gedung Graha Pena Makasar, Minggu (16/2).
BACA JUGA: FHI Klaim Honorer K2 Tua Banyak yang tak Lulus
Rizal percaya bahwa sebenarnya Indonesia bisa mengejar ketertinggalan itu hanya dengan butuh waktu 5 tahun.
Yang jelas untuk mencapai itu, katanya, pertumbuhan ekonomi harus melaju di atas 10 persen. Selain itu pendidikan dan kesehatan rakyat Indonesia harus terjamin. Rizal yakin, jika dirinya terpilih menjadi presiden, dirinya bisa mewujudkan hal tersebut.
BACA JUGA: Tahun Pemilu, Waspadai Mafia Politik dan Hukum
Tak hanya itu, lulusan Boston University itu juga meminta kepada siapapun yang nantinya terpilih menjadi presiden harus bisa mewujudkan cita-cita tersebut.
Saat disinggung tentang pencapaian pemerintahaan saat ini, Menteri Koordinator Perekonomian era Gus Dur itu menyebut bahwa yang bercokol saat ini adalah sebuah resim pencitraan. "Jika orde baru disebut resim diktaktor yang berkuasa, sekarang yang berkuasa adalah resim pencitraan," kata Rizal.
BACA JUGA: Siapkan Survei untuk Peserta Konvensi Rakyat
Menurut dia, pemerintah saat ini hanya sibuk melakukan pencitraan di media agar dilihat memiliki kinerja yang bagus dan mampu menyejahterakan masyarakat. "Yang di televisi isinya yang bagus-bagus saja. Tapi mana ada pembangungan di sektor pertanian, mana ada pembangunan infrastrukur yang memadai dan lainnya. Makanya ini hanya resim pencitraan," ujar pria yang juga pernah menjabat Kepala Bulog dan Menteri Keuangan itu. (mas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Ajukan Kuota 100 Ribu untuk CPNS dan P3K
Redaktur : Tim Redaksi