jpnn.com, GARUT - Seorang guru honorer menjadi korban penipuan yang diduga dilakukan pasangan suami istri di Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Guru honorer itu dijanjikan akan diangkat menjadi pegawai negeri sipil oleh sang penipu. Namun, bertahun-tahun janji itu tidak kunjung terealisasi.
BACA JUGA: Jelang Seleksi PPPK 2021, Guru Agama Honorer Gencar Latihan Soal, Hasilnya Bikin Kaget
Polisi akhirnya menciduk pasutri yang dilaporkan menipu guru honorer dengan modus janji korban akan diangkat menjadi PNS.
"Korban mengaku dijanjikan akan diangkat menjadi PNS sejak tahun 2016, namun hingga saat ini tidak kunjung jadi. Mungkin ke sini-ke sininya sadar kalau dirinya telah menjadi korban penipuan," kata Kanit Reskrim Polsek Cisurupan Ipda Amirudin Latif yang menangani kasus laporan tersebut di Garut, Kamis (22/4).
BACA JUGA: Guru Honorer Ditipu Calo PNS
Dia menyebutkan kerugian yang diderita korban akibat penipuan itu mencapai Rp130 juta.
Amirudin menuturkan sepasang suami istri warga Kecamatan Garut Kota itu berinisial CSM (59) berprofesi sebagai wiraswasta dan NW (43) yang merupakan guru honorer di salah satu SMK di Garut.
BACA JUGA: Pernyataan Keras Ketua PGRI soal Nasib Guru Honorer, Menggetarkan Jiwa
Penangkapan terhadap dua orang itu, kata dia, setelah adanya laporan dari korban ke Polsek Cisurupan dengan kerugian uang yang telah diberikan kepada pelaku sebesar Rp130 juta.
"Setelah menagih (janji diangkat jadi PNS) tak kunjung ditepati sehingga akhirnya melapor ke kami," katanya.
Amirudin menyampaikan berdasar hasil pemeriksaan, kedua orang itu mengaku telah melakukan penipuan kepada korban.
Pelaku itu, lanjut dia, mengaku sudah menipu 15 orang yang tersebar di sejumlah daerah di Garut, salah satu korbannya asal Kecamatan Cisurupan.
"Sisanya tersebar di beberapa kecamatan," katanya.
Dia menyampaikan, jajarannya masih terus mengembangkan kasus penipuan tersebut karena disinyalir ada korban lain.
Selain itu, diduga ada tersangka lain yang terlibat dalam aksi penipuan tersebut. (antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Boy