jpnn.com, JAKARTA - Ketua Forum GTT/PTT Kabupaten Kebumen Ahmad Zuhri mengungkap kisahnya bertahan sebagai guru honorer K2 sekaligus menghidupi keluarganya dengan pekerjaan sampingan sebagai pnejaga toilet.
Hal ini diungkapkan Ahmad saat berdialog dengan Wakil Ketua Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Jakarta pada Senin (18/3). Dia menceritakan, honor sebesar Rp 300 ribu per bulan diakuinya tidak mampu menghidupi keluarganya.
BACA JUGA: Curhat ke Fadli Zon, Honorer K2: Rezim Ini Mungkin Harus Selesai
"Rp 300 ribu per bulan Pak. Jadi, sumber kehidupan saya mustahil saya dapat dari honorer Pak. Saya dapat dari sisi-sisi yang lain," ucap Ahmad.
Dia lantas bercerita soal usaha sampingannya menjaga toilet di pinggir pantai di daerahnya. Pekerjaan itu dia lakukan Sabtu selepas mengajar dan hari Minggu.
BACA JUGA: Soal Honorer K2, Jokowi dan Kiai Maruf Amin Sama Saja
BACA JUGA: Curhat ke Fadli Zon, Honorer K2: Rezim Ini Mungkin Harus Selesai
"Mungkin tidak percaya kawan-kawan ini, hari Sabtu dan Minggu saya nongkrong di toilet Pak, saya punya toilet di pantai. Istri saya dagang Pak. Jadi keseharianya itu. Biaya total kehidupan saya dapat dari sana, tidak dari honorer yang 300 ribu," tutur Ahmad.
BACA JUGA: Pimpinan Honorer K2: Jokowi yang Berjanji, Prabowo Melunasi
Sebagai guru, Ahmad bukan tidak berusaha meningkatkan kompetensinya. Dia bahkan sampai kualiah dua kali agar pendidikannya linier dengan mata pelajaran yang diajarkan. Akan tetapi, pemerintah hingga kini tidak memperlakukannya secara baik.
Oleh karena itu, dia mewakili sesama honorer K2, GTT/PTT dari daerahnya berharap persoalan ini bisa diperjuangkan oleh Fadli Zon.
BACA JUGA: Pernyataan Kiai Ma’ruf Amin soal Dapodik Bikin Honorer K2 Kecewa
Terlebih mereka sudah mendengar itikad baik Prabowo - Sandi yang berpihak terhadap tenaga honorer. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dari Debat Cawapres, Sudah Jelas Kubu Mana yang Peduli Honorer K2
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam