Guru Lulus PG Tidak Bisa Digeser Honorer Belum Ikut Tes, Kawal & Lawan!

Minggu, 23 Oktober 2022 – 20:43 WIB
Pengurus FGPPNS Hasna (tengah) mengimbau para guru lulus PG tetap semangat. Foto dok. pribadi for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengurus Forum Guru Prioritas Pertama Negeri dan Swasta (FGPPNS) Hasna mengimbau seluruh rekannya untuk tetap mengawal kebijakan seleksi PPPK 2022. Pemerintah memang memprioritaskan 193.954 guru lulus passing grade (PG) hasil seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) tahun 2021. 

Namun, ujar Hasna, kebijakan tersebut harus tetap dikawal bersama-sama. Dia bisa memaklumi bagaimana kekhawatiran para guru lulus PG tersebut. Sebab, dari 193.954 guru, ada yang tidak bisa diangkat tahun ini.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Guru Lulus PG Bahagia Campur Khawatir, Honorer Tarik Napas Dulu, Jika Gagal PPPK Bagaimana?

"Teman-teman khawatir digeser guru honorer yang belum pernah ikut tes maupun tidak lulus PG," kata Hasna kepada JPNN.com, Minggu (23/10).

Guru honorer senior di Kota Palembang itu meminta rekan-rekannya tetap semangat dan solid bersatu berjuang bersama demi mendapatkan status ASN PPPK.

BACA JUGA: Surat Dirjen GTK Bikin Guru Honorer Bergembira Campur Khawatir, Lulus PG Terancam?

Guru lulus PG diimbaunya jangan terpengaruh dengan informasi yang merusak pikiran. Jadikan PermenPAN-RB Nomor 20 Tahun 2022 sebagai pijakan. Di situ sudah jelas menyebutkan guru lulus PG adalah prioritas pertama (P1).

Jika masih tersedia kuota baru lanjut ke prioritas kedua (P2), P3, dan pelamar umum.

BACA JUGA: 3.326 Guru Lulus PG akan Diangkat PPPK Tahun Ini, Honorer Sujud Syukur 

"Jadi, yang harus digarisbawahi jika kuota tersedia. Artinya, prioritas pertama harus tuntas dahulu," tegasnya.

Hasna melanjutkan ketika tidak tuntas lalu mau seenak udelnya prioritas pertama turun grade, itu aturan dari mana. Sekarang saatnya guru lulus PG dan jangan mau diajak kompromi dengan hal-hal yang merugikan honorer.

"Intinya mari lawan dan tolak perekrutan sebelum prioritas pertama selesai diangkat dan tuntas," pungkas Hasna. (esy/jpnn)


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler