jpnn.com, CHICAGO - Serikat Guru Chicago (CTU) memutuskan melakukan mogok masal pada Kamis (17/10), setelah perundingan ketenagakerjaan yang berlarut-larut gagal menghasilkan kesepakatan. Akibatnya, 361 ribu siswa tidak bersekolah hari ini. Semua kegiatan setelah sekolah, termasuk olah raga, bimbingan belajar dan kunjungan lapangan ikut dibatalkan.
"Kami belum mencapai apa yang kami butuhkan untuk membawa keadilan dan sekolah berkualitas tinggi kepada anak-anak dan guru-guru di Chicago," kata Presiden CTU Jesse Shark, Rabu (16/10).
BACA JUGA: Guru Sertifikasi di Pekanbaru Ancam Mogok Mengajar
Selain kenaikan upah, serikat guru menuntut dana lebih besar untuk penambahan kelas. Mereka juga menuntut sekolah mempekerjakan lebih banyak staf pendukung.
Tim perunding distrik sebelumnya telah mengusulkan 80 perubahan pada kontrak saat ini. Termasuk di dalamnya beberapa hal yang diminta oleh serikat pekerja.
BACA JUGA: 80 Persen Guru Honorer di Indonesia Timur Akan Mogok
"Saya kecewa dengan keputusan CTU untuk mogok yang mengakibatkan pembatalan kelas," kata Wali Kota Chicago Lori Lightfoot kemarin.
Otoritas setempat sebenarnya juga telah menawarkan kenaikan gaji 16 persen selama lima tahun. Namun, serikat guru menolak tawaran tersebut.
BACA JUGA: Waduh, Guru Honorer Sulsel Sudah Seminggu Mogok Mengajar
Wali kota mengatakan, untuk memenuhi semua tuntutan serikat, pemerintah membutuhkan dana USD 2,5 miliar per tahun. Hal itu yang tidak mungkin dipenuhi pemerintah kota.
"Keuangan Chicago Public School (CPS) masih dalam pemulihan dari jurang kepailitan, dan kami tidak memiliki dana tak terbatas," kata Wali Kota Lori. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil