Guru P1 Batal Penempatan PPPK Gelar Aksi Damai di Kemendikbudristek, Ini Tuntunannya

Rabu, 08 Maret 2023 – 14:10 WIB
Guru P1 batal penempatan PPPK guru serukan aksi damai di Kemendikbudristek, ini tuntunannya. Ilustrasi. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pembatalan penempatan 3.043 P1 pada seleksi PPPK guru 2022 berujung aksi.

Ratusan guru honorer lulus passing grade (PG) hasil seleksi PPPK 2021 yang merupakan prioritas satu (P1) akan melakukan aksi damai di kantor Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).

BACA JUGA: Pengumuman PPPK Guru 2022 Sudah Dirilis, Jangan Tunggu SSCASN BKN, Ribuan P1 Nelangsa

Koordinator lapangan Forum Guru P1 Batal Penempatan PPPK Guru Dewi Nurpuspitasari mengatakan aksi damai ini dilakukan oleh perwakilan guru P1 batal penempatan. 

Surat pemberitahuan aksi pun sudah dilayangkan kepada Polda Metro Jaya hari ini.

BACA JUGA: Soal Nasib Guru Honorer Lulus PG PPPK, La Nyalla: Tidak Boleh Rakyat Dibeginikan

"Kami ingin mendapatkan penjelasan dari Kemendikbudristek mengapa 3.043 P1 dibatalkan. Dasarnya apakah, kok bisa sebanyak itu," kata Dewi kepada JPNN.com, Rabu (8/3).

Dewi mengungkapkan alasan Kemendikbudristek bahwa ada sanggahan dari peserta P1 dan kemudian diverifikasi itu jadi tanda tanya besar. Sebab, yang menempatkan itu Kemendikbudristek.

Dia menyebutkan ada empat tuntutan Forum Guru P1 Batal Penempatan PPPK Guru, yaitu:

1. Mendesak/ultimatum Mendikbudristek Nadiem Makarim Cq. Ditjen GTK Kemendikbudristek memberikan formasi kepada 3.043 guru pembatalan.

2. Formasi tetap sesuai ketentuan formasi 2022 dengan data cut off Dapodik tahun 2021.

3. Meminta Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) mengakomodasi formasi guru PPPK P1 yang dibatalkan Dirjen GTK Kemendikbudristek.

4. Mendesak Dirjen GTK untuk menganulir surat pembatalan 3.043 atas nama guru PPPK P1.

Dewi menyampaikan pembatalan penempatan 3.043 P1 sangat melukai hati mereka. Mengapa jelang pengumuman PPPK guru 2022, Kemendikbudristek malah mengumumkan hal terburuk bagi P1 yang sudah menunggu 1 tahun 5 bulan.

"Semoga akan ada kebijakan khusus bagi kami. Kami menangis di saat teman-teman kami lainnya hari ini dinyatakan lulus," pinta Dewi. (esy/jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler