jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Ikatan Alumni Program Habibie (IABIE) Bimo Joga Sasongko mengatakan, Hari Guru Nasional (HGN) 2017 harus dijadikan kesempatan untuk merancang postur guru nasional yang ideal guna meningkatkan daya saing bangsa.
Postur guru nasional yang jumlahnya sekitar tiga juta merupakan elemen bangsa yang sangat penting untuk membangun karakter dan optimisme bangsa serta mencetak SDM unggul.
BACA JUGA: Menristekdikti Tekankan Pentingnya Ikut Perkembangan Zaman
“Kini, para guru memiliki peran strategis untuk menggelorakan optimisme. Sebab, optimisme adalah kunci proses memajukan bangsa. Apalagi, pada saat ini media pemberitaan dipenuhi oleh berita kelabu yang menyesakkan dada. Berita buruk seperti itu tentunya sangat berpengaruh terhadap psikologi warga bangsa serta pembentukan karakter generasi muda,” kata Bimo, Sabtu (2/12).
Dia menambahkan, menggelorakan optimisme Indonesia sebaiknya dijadikan agenda para guru dengan mengemukakan tajuk Indonesia Good News.
BACA JUGA: Tabrakan, Kepala Pecah, Pak Simon tak Jadi Rayakan Hari Guru
Hal itu bisa dilakukan dengan program konkret berupa gerakan Indonesia berkreasi dan berinovasi, gerakan Indonesia produktif hingga gerakan Indonesia menggapai supremasi peradaban dan iptek.
“Para guru bisa mengatasi fenomena kegalauan bangsa yang terus tayang di hadapan publik. Tanpa energi optimisme rakyat, maka negara ini akan terus terpuruk,” kata Bimo.
BACA JUGA: Menteri Hanif Teringat Guru SD yang Galak tapi Hebat
Dia menambahkan, guru memiliki peran strategis untuk menyadarkan bahwa Indonesia adalah negara besar dengan potensi luar biasa tetapi belum dioptimalkan.
Menurut Bimo, guru mampu berperan mewujudkan gerakan Indonesia kreatif dan inovatif.
Guru bisa mendorong kegiatan kreatif apa pun bentuknya hingga menjadi entitas ekonomi yang tangguh.
“Kegiatan itu mendasarkan diri pada filosofi alamiah tentang kemampuan merakit pada embrio makhluk hidup setelah mengalami fertilisasi,” ujar Bimo.
Dia menambahkan, HGN merupakan titik tolak untuk mewujudkan guru ideal yang menjadi sosok inspiratif dan penggembleng karakter bagi siswa.
Hingga saat ini, jumlah guru yang inspiratif dan adaptif dengan kemajuan dunia belum menggembirakan.
“Untuk membentuk guru yang ideal dan sumber inspiratif dibutuhkan wahana dan kesempatan bagi guru untuk mengikuti perkembangan global. Wahana tersebut untuk menunjang proses pengajaran serta meningkatan profesionalitas guru,” tegas Bimo. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Sebut Nasib Guru Non PNS Masih Memprihatinkan
Redaktur & Reporter : Ragil