SEOUL - Bagaimana rasanya belajar dengan guru bukan manusia? Anda bisa tanyakan itu kepada para siswa dari 21 SD (sekolah dasar) di Kota Daegu, sebelah tenggara Korea Selatan (Korsel)Dinas Pendidikan Daegu mendatangkan 29 robot untuk mengajarkan bahasa Inggris kepada para siswa SD di sana
BACA JUGA: Penjahat Digital Incar Smartphone
Pelajaran dengan guru robot itu dimulai sejak Senin lalu (27/12).Salah satu di antara robot tersebut adalah Engkey, robot berbentuk mirip telur yang dikembangkan oleh the Korea Institute of Science of Technology (KIST)
BACA JUGA: Kejahatan Digital Beralih ke Smartphone
Robot-robot tersebut juga "membacakan" buku dan menari dengan iringan musik sambil menggerakkan kepala dan tangannya.Robot-robot itu, yang memperlihatkan wajah dari perempuan Kaukasus pada display-nya, dikontrol dari jarak jauh oleh guru bahasa Inggris di Filipina
BACA JUGA: Tentara AS Dipersenjatai Smartphone
Lalu, kamera mendeteksi ekspresi wajah para guru Filipino tersebut dan secara instan merefleksikannya pada wajah dalam display"Guru Filipino yang terdidik dan berpengalaman jauh lebih murah (ongkos atau gajinya) dibandingkan kolega mereka dari belahan bumi lainnyaTermasuk, para guru dari Korea Selatan," kata Sagong Seong-Dae, ilmuwan senior di KIST kepada Agence-France Presse
Tentu robot-robot itu tidak membaca buku dalam arti yang sebenarnyaMereka menggunakan software yang telah diprogram lebih dulu untuk menyanyikan lagu dan menampilkan permainan alfabet dengan siswa
"Anak-anak sepertinya suka karena robot-robot itu lucu dan menarikMalah beberapa orang dewasa juga tertarikMereka merasa berbicara dengan robot-robot itu tidak bikin nervous seperti ketika berbicara (guru) orang sungguhan," papar Kim Mi-Young, pejabat Dinas Pendidikan Daegu
Menurut Kim, beberapa robot itu mungkin akan dikirim ke wilayah pedesaan Korsel yang tidak mau didatangi guru-guru bahasa Inggris dari luar negeriKendati begitu, kata dia, robot-robot tersebut masih diujicoba.
Hanya, pejabat Korsel mempertimbangkan untuk menggunakan robot-robot itu secara penuh jika para pakar memperbaiki dan membuatnya lebih mudah digunakan serta harganya lebih terjangkauProgram percontohan guru robot selama empat bulan tersebut disponsori pemerintah dan menelan dana 1,58 miliar won (sekitar Rp 16 miliar).
"Kehadiran robot di ruang kelas membuat siswa lebih aktif untuk berpartisipasiKhususnya, mereka yang malu atau takut bicara dengan guru manusia," tutur KimDia menggarisbawahi, eksperimen itu tidak akan menggantikan guru manusia dengan robot.
Pakar di Korsel membuat program percontohan di sekolah sejak 2009 dengan mengembangkan robot untuk mengajar bahasa Inggris, matematika, sains, dan mata pelajaran lainProyek tersebut menelan biaya sekitar 5 juta won hingga 8 juta ton (sekitar Rp 50 juta-Rp 80 juta) untuk setiap robot.
Sagong menuturkan, robot-robot guru yang mulai dioperasikan Senin lalu itu menelan biaya 10 juta won (sekitar Rp 100 juta) per buahItu pun masih dibantu guru-guru manusiaDia memastikan robot-robot tersebut lebih efisien digunakan untuk melatih kemampuan berbahasa bagi mereka yang kikuk atau malu berbicara dengan orang asing.
"Mereka (robot-robot itu, Red) juga tidak akan pernah mengeluh atau menuntut asuransi kesehatan, cuti sakit, dan uang pesangon," jelasnyaTentu saja robot-robot tersebut tidak bisa melawak atau melucu saat mengajar(AFP/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengguna Twitter Tembus 200 Juta
Redaktur : Tim Redaksi