jpnn.com, SURABAYA - Guru-guru SMA swasta di Surabaya menolak penggunaan ponsel Android untuk ujian sekolah berstandar nasional (USBN).
Penggunaan handphone dinilai punya banyak kekurangan. Tidak seperti personal computer (PC) dan laptop.
BACA JUGA: Soal USBN SMP Sudah Siap, Ada Aturan Baru
BACA JUGA : Informasi seputar USBN, UN 2019, dan Jadwal Pelaksanaan
USBN dijadwalkan berlangsung pada Maret 2019. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Jawa Timur memperbolehkan penggunaan perangkat Android, selain PC dan laptop.
BACA JUGA: Belajar yang Rajin ya, USBN Tahun ini Ada Soal HOTS
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Swasta Syamsul Anam mengaku menerima keluh kesah guru-guru SMA swasta.
BACA JUGA : 10 Persen Soal USBN Esai, Termasuk SD
BACA JUGA: USBN SMA Sekarang Bisa Pakai Smartphone
Mereka berkeberatan menggunakan Android. Penggunaan gawai Android dinilai punya banyak kekurangan.
Apa saja? Misalnya, rawan error dan sulit buat membaca soal-soal dengan paragraf panjang. Contohnya, soal bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
Terlalu makan banyak waktu. Selain itu, tidak ada jaminan sinyal akan stabil selama ujian. Bisa jadi error di tengah jalan.
BACA JUGA : Soal USBN SMP Sudah Siap, Ada Aturan Baru
Akibatnya, lanjut Syamsul, ketenangan siswa bisa terganggu. Penggunaan PC atau laptop dinilai lebih aman. Masalahnya, tidak semua sekolah mampu menyediakan PC yang cukup sesuai dengan kebutuhan.
Perangkat Android pun memiliki syarat. Jika tidak memenuhi spesifikasi, proses bisa lemot. Syamsul menyarankan sekolah untuk meminjam laptop saja. (fit/c19/roz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nilai USBN Jeblok di Wilayah Pegunungan
Redaktur & Reporter : Natalia