''Soeharto mampu menekan laju pertumbuhan penduduk sampai 1,6 persen,'' kata Gus Dur ketika membuka seminar Kultur, Gender, and Human Right yang diprakarsai PP Fatayat NU dan UNFPA di Hotel Millennium, Jakarta Pusat, Rabu (12/11).
Menurut dia, program KB telah membawa makna positif
BACA JUGA: RUU Pengadilan Tipikor Jalan di Tempat
Setidaknya mendorong keluarga-keluarga di Indonesia membuat perencanaan yang matang mengenai jumlah anak merekaBACA JUGA: Inalillah, Ucap Rusli Usai Vonis
''Ketika itu, Rais Aam PB NU (alm) KH Bisri Syamsuri ngumpulin kiai-kiai di Denanyar, Jawa Timur, untuk membahas program KB dan bersedia menerimanya''Jadi, kalau sekarang ini masih ada seminar gender dan human right begini, ya sudah ketinggalan,'' canda Gus Dur yang juga mantan presiden keempat tersebut.
Ketua Umum PP Fatayat NU Maria Ulfah Anshor menyatakan, budaya merupakan suatu cara yang unik, spesifik, dan umumnya bersifat lokal
BACA JUGA: Pilpres, Muhaimin Dampingi Sultan
Gender hadir sebagai cara pandang baru dalam melihat relasi laki-laki dengan perempuan yang dibangun masyarakat atau budaya setempat itu.''Ternyata masih banyak praktik ketidakadilan dalam relasi laki-laki dengan perempuanMisalnya, dalam pembagian pekerjaan, kesempatan memperoleh pendidikan, dan hak memutuskan sesuatuPadahal, perempuan dan lelaki mempunyai hak asasi yang sama,'' ujarnya.
Menurut Maria, Fatayat NU sudah lama bekerja sama dengan lembaga-lembaga lokal maupun internasional untuk pemberdayaan serta penegakan hak-hak perempuan(pri)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Royalti Emas dari Freeport Hanya 1%
Redaktur : Tim Redaksi