jpnn.com, JAKARTA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mencanangkan Panca-Aksi Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM).
Lima aksi tersebut memiliki keterkaitan erat dengan budaya desa maupun kebijakan pembangunan yang mengarah pada kemandirian desa.
BACA JUGA: Gus Halim Ajak Masyarakat Mengawasi Dana Desa
"Semua pembangunan yang dilakukan harus sesuai dengan mazhab pembangunan pada level desa dengan pendekatan mikro," kata Gus Halim, sapaan akrabnya pada Peringatan Hari Keswadayaan Masyarakat dengan tema Keswadayaan Masyarakat untuk Kemandirian Desa di Oproom Kemendes PDTT, Jakarta, Selasa (29/8).
Menurut Gus Halim, hal ini menjadi sangat efektif dan bisa dilakukan siapa pun pemimpin negeri ini.
BACA JUGA: Mendes PDTT Gus Halim Sebut Dana Desa Bikin Ekonomi Desa Bergairah, Lihat Datanya
Dengan demikian proses pembangunan yang dicanangkan Presiden Jokowi membangun dari pinggiran akan berjalan sampai kapan pun
Panca-Aksi PSM yang pertama adalah masuk dan aktif pada forum komunikasi PSM nusantara. Kedua meningkatkan literasi warga terhadap capaian-capaian pembangunan dan SDGs Desa.
BACA JUGA: Performa TPP Jatim Meningkat, Gus Halim: Ini Layak Dicontoh
Ketiga, bergotong royong membuka peluang usaha dan peluang kerja baru. Keempat fokus menggerakkan solidaritas warga untuk mengurangi kemiskinan. Kelima adalah bersama-sama menjaga kerukunan warga.
Gus Halim menjelaskan bahwa lima poin yang telah dicanangkan itu harus dijalankan dan tidak boleh sedikit pun diabaikan.
Sebab peran PSM merupakan sebagai penghubung antar-kelas baik dari level bawah maupun level atas yang bertujuan untuk peningkatan kualitas SDM.
Dia melanjutkan pada intinya bahwa semangat dalam keswadayaan masyarakat adalah membangun pola hubungan antara kelas-kelas yang didikotomikan oleh teori-teori sosiologi yang tidak perlu ada, yang kemudian dijembatani kelas tertentu yang memiliki kepedulian.
"Teori itu tidak perlu dibawa, tetapi semangat inti dari PSM adalah peningkatan SDM terutama menuju kemandirian desa," tegas Gus Halim.
Diketahui jumlah total PSM di Indonesia sebanyak 2.874 orang yang tersebar di berbagai instansi.
Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BPSDM) Luthfiyah Nurlaela mengatakan peringatan hari keswadayaan pertama itu mengusung tema Keswadayaan Masyarakat Untuk Kemandirian Desa.
Dalam posisinya sebagai jabatan fungsional ruang gerak dan karier PSM sangat terbuka bagi ASN di instansi manapun dengan tugas, fungsi dan kegiatan yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat.
"Hal tersebut menuntut PSM bukan hanya harus profesional namun juga harus memiliki literasi digital yang baik, adabtif dan inovatif," ujarnya.
Dia menambahkan berdasarkan data Badan Kepegawaian Negara (BKN) per Maret 2023, jumlah PSM berjumlah sebanyak 2874 orang yang tersebar di sejumlah kementerian atau lembaga negara dan pemerintah daerah.
"Di Kemendes PDTT sendiri sebanyak 219 PSM, Kemenag 27, Kemkominfo 20, KLH 7, BNN 7, Bakamla 2, BNPT 1, dan 2.591 PSM berada di tingkat pemerintahan daerah," bebernya.
Hari Keswadayaan Masyarakat diperingati setiap 27 Agustus. Rencananya peringatan pertama ini akan dilanjutkan di tahun-tahun berikutnya dengan rangkaian acara yang bisa membangkitkan semangat para PSM.
Tahun ini Hari Keswadayaan Masyarakat diperingati dengan dialog interaktif serta pemilihan PSM teladan. (esy/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad