Gus Jazil Beri Saran Kepada Masyarakat Adat Sunda, Mohon Disimak!

Selasa, 19 Oktober 2021 – 11:56 WIB
Sejumlah masyarakat adat Sunda saat menemui Wakil MPR RI Jazilul Fawaid di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Foto: dok MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid merespon sejumlah adat Sunda yang menyampaikan aspirasi lantaran sering mendapatkan gangguan dari berbagai pihak.

Menurut dia, masyarakat Sunda yang melakukan ritual adat dianggap menyimpang oleh pihak-pihak tertentu.

BACA JUGA: Gus Jazil Minta Umat Islam Teladani Cara Nabi Mengelola Keragaman

Dia pun meminta agar pemerintah mulai tingkat pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota agar bisa duduk bersama.

Hal itu dilakukan agar mencari solusi menanggani masalah tersebut.

BACA JUGA: Bu Risma Marah-marah, Gus Jazil: Perlu Ikut Terapi Kesabaran

”Nilai-nilainya, norma-norma, termasuk adat Sunda ini perlu kita bina dan lestarikan bersama-sama,” kata pria yang akrab disapa Gus Jazil dalam keterangan resminya, Selasa (19/10).

Gus Jazil menambahkan, Indonesia merupakan bangsa besar yang terbangun dari beragam budaya, tradisi, serta adat istiadat.

BACA JUGA: Gus Jazil Prihatin Kesenian Daerah Kalah Pamor dengan Drakor dan Game Online

”Kita hidup sampai hari ini karena kearifan adat Indonesia yang beragam, termasuk adat Sunda," tuturnya.

Dia menilai selama ini komunikasi antara pemerintah dan masyarakat adat belum maksimal. Sehingga, kata dia, masyarakat adat justru dianggap pengganggu.

"Ini yang dirasakan teman-teman Kabuyutan Sunda,” kata dia.

Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itupun menyarankan agar masyarakat adat Sunda mendaftarkan organisasinya ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) sehingga keberadaannya memiliki legalitas di mata hukum dan negara.

”Negara tidak akan menghalangi orang untuk berserikat, termasuk bagi masyakarakat adat,” tutur dia.

Sebelumnya, masyarakat adat Sunda menyampaikan aspirasi kepada Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid.

Mereka berasal dari Kabuyutan Deyeuh Luhur, Gegerkalong, Bandung, Kabuyutan Pakarang Adat, dan guru besar jawara pencak Gegerkalong.

Panglima Pakarang Adat Boboy Yudha mengatakan membutuhkan pendampingan dan solusi atas berbagai persoalan yang mereka hadapi.

Salah satunya adalah bagaimana mereka tetap bisa menjalankan berbagai ritual adat dengan aman, nyaman, dan tanpa gangguan dari pihak manapun.

Menurut dia, selama ini masyarakat adat ingin berkontribusi terhadap pembangunan bangsa melalui pelestarian tradisi-tradisi leluhur yang selalu dijaga kelestariannya.

Hanya saja, setiap tahun ketika menggelar ritual, dia mengaku sering mendapatkan gangguan yang dianggap menyimpang.

”Padahal apa yang kami lakukan itu justru kami ingin menguatkan tradisi adat yang sudah dilakukan leluhur kami,” ujar dia saat bertemu Gus Jazil di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/10). (mrk/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ziarahi Makam Sunan Kalijaga dan Raja Demak, Gus Jazil: Jangan Hilangkan Jasa Ulama


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler