jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Dr Jazilul Fawaid SQ MA mengajak seluruh jajaran pengurus dan kader Nahdlatul Ulama semua tingkatan di DKI Jakarta terus menghidupkan dan melestarikan kegiatan lailatul ijtima yang sudah menjadi tradisi warga NU.
Menurutnya, lailatul ijtima merupakan tradisi yang sudah cukup lama dilakukan di kalangan NU.
BACA JUGA: Gus Jazil Ajak Dai NU Jadi Bagian Solusi Permasalahan Bangsa
Dia menjelaskan para ulama NU terdahulu sengaja membuat forum lailatul ijtima yang berarti pertemuan pada malam hari.
Jazilul menjelaskan alasannya karena malam merupakan waktu yang istimewa, terutama untuk menjalankan kegiatan-kegiatan spiritualitas.
BACA JUGA: Jazilul Fawaid Mengajak Nahdliyin Bersama-sama Membangun NU DKI Jakarta
"Peristiwa spiritual itu selalu terjadi pada malam hari. Peristiwa turunnya Alquran pada malam Lailatul Qadar. Begitu pula peristiwa Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW juga pada malam hari," tutur Jazilul saat menghadiri acara Lailatul Ijtima' yang digelar MWC NU Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (18/3) malam.
Ketua Ikatan Keluarga Alumni Institut Perguruan Tinggi Ilmu Alquran (PTIQ) Jakarta ini menjelaskan dalam Alquran, juga ada perintah menjalankan salat tahajud pada malam hari.
BACA JUGA: MPR RI Tidak Pernah Bahas Masa Jabatan Presiden Tiga Periode
Dia mengatakan dalam Alquran Surah Al Isra disebutkan, “Dan pada sebagian malam, sembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji."
“Maksudnya ada lailatul ijtima agar hendaknya menghidupkan malam dengan mengamalkan sunah-sunah Rasulullah SAW, seperti membaca selawat Nabi atau majelis ilmu. NU menghidupkan yang disebut dengan lailatul ijtima itu agar malam itu menjadi tempat untuk memompa spiritualitas," paparnya.
Mantan ketua cabang Pergerakan Mahasiswa Muslim Indonesia (PMII) Jakarta Selatan ini menjelaskan saking pentingnya waktu malam hari, ada surat dalam Alquran yakni Surah Al-lail.
Oleh karena itu, alumnus Pondok Pesantren Ihyaul Ulum, Gresik, Jawa Timur ini juga mengajak jemaah lailatul ijtima' untuk membedah dan mengkaji bersama Surah Al-lail tersebut.
"Jadi, lailatul ijtima itu adalah malam kita berkumpul untuk mendapatkan dan menghidupkan sunah Nabi, bertukar ilmu, menambah ilmu, supaya lebih dekat kepada Rasulullah," urai sosok yang karib disapa Gus Jazil, itu.
Sebelumnya, Gus Jazil juga cukup intensif menjalin silaturahmi ke seluruh PCNU di DKI Jakarta.
Gus Jazil pun menyampaikan niatnya maju sebagai calon ketua PWNU DKI Jakarta dalam Konferensi Wilayah (Konferwil) 2 April 2021 mendatang.
"Sebagai kader NU dari kecil, saya terpanggil untuk ikut mengabdi di NU DKI karena saya sejak kuliah aktif menjadi aktivis NU di PMII Jakarta Selatan,” katanya.
Gus Jazil mengatakan karena NU ini bukan organisasi politik, maka pemilihan ketua PWNU nanti tidak dilakukan dengan cara-cara politik, tetapi dipilih oleh para ulama.
“Karena NU ini jamiyah yang didirikan oleh para ulama. Kalau pemilihan ketua PWNU dilakukan dengan cara-cara politik, itu bisa rusak NU-nya," katanya.
Ketua Tanfidziyah MWC NU Tanah Abang Alit Kustizar mengajak jemaah untuk ikut mendoakan agar hajat Gus Jazil ikut membenahi NU di DKI Jakarta bisa terwujud.
"Beliau ini wakil ketua MPR tetapi mau turun ke (MWC NU) Tanah Abang. Alhamdulillah masih mau memperhatikan, mau silaturahmi dengan kami semua," ujarnya.
Pertemuan dengan jajaran MWC NU Tanah Abang berlangsung sangat sederhana di sebuah ruko yang sehari-hari digunakan sebagai tempat parkir umum.
Dalam kesempatan itu, sejumlah pengurus ranting NU juga menyampaikan harapannya agar Gus jazil terus berkenan berkunjung ke jajaran NU di lapisan bawah.
Ranting NU Kelurahan Petamburan pun langsung menyampaikan keinginan agar Gus Jazil bersedia silaturahmi. "Insyaallah, kalau waktunya pas saya akan hadir," kata Gus Jazil. (*/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Boy