Gus Jazil Minta Pemerintah Tunda Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah

Minggu, 20 Juni 2021 – 21:31 WIB
Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid menjadi pembicara diskusi bertema Urgensi Pokok-Pokok Haluan Negara hasil kerja sama Biro Humas MPR RI dengan Koordinatoriat Wartawan Parlemen di Anyer, Banten, Sabtu (27/3). Foto : Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid menyambut positif proses pembelajaran secara tatap muka di sekolah-sekolah.

Menurutnya, hal tersebut sebuah terobosan di tengah pandemi COVID-19 meski jumlah siswa yang hadir maksimal 50 persen.

BACA JUGA: Keren! Dukcapil Raih 10 Penghargaan Inovasi Pelayanan Publik 2021

Dia juga menyambut positif karena proses pembelajaran yang dilakukan menggunakan protokol kesehatan secara ketat.

Meski demikian, Gus Jazil menyarankan pemerintah untuk menunda proses pembelajaran tatap muka mengingat penyebaran COVID-19 yang kembali mengganas.

BACA JUGA: Indonesia Jadi Anggota Dewan FAO Mewakili Asia, Mentan Bilang Begini

Dia beralasan kini muncul varian baru Covid-19 dengan daya penularan lebih cepat.

Antara lain terjadi di Bangkalan, Jawa Timur. Kemudian di Kudus, Jawa Tengah dan DKI Jakarta.

BACA JUGA: Hasil Survei: Ada yang Anggap Pancasila dan UUD 1945 Perlu Diubah, Persentasenya Sebegini

Menurut wakil ketua umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, munculnya varian baru membuat rumah sakit menjadi penuh.

“Sangat menyedihkan. Prihatin dengan kondisi yang demikian,” ujar pria yang akrab disapa Gus Jazil ini, dalam keterangannya, Minggu (20/6).

Koordinator Nasional Nusantara Mengaji ini kemudian menyarankan agar proses pembelajaran tatap muka yang telah digelar di beberapa sekolah, agar dijadwal ulang.

“Kita berada dalam pilihan yang sulit. Sebaiknya pembelajaran tatap muka ditunda sampai waktu yang memungkinkan untuk dibuka kembali,” katanya.

Anak-anak Indonesia menurut alumni Program S3 Institut Ilmu Pemerintahan Dalam Negeri itu perlu dilindungi dari wabah COVID-19.

“Sebab mereka adalah generasi muda penerus bangsa. Mereka yang akan menggantikan kita,” katanya.

Gus Jazil juga menyebut tidak boleh pesimistis terhadap kondisi yang terjadi. Harus tetap optimistis, untuk kemudian bersama-sama mengambil peran menekan pandemi COVID-19.

“Ayo patuhi dan jalankan protokol kesehatan. Masyarakat jangan ragu-ragu mengikuti vaksinasi yang digelar di puskesmas, balai desa dan tempat-tempat yang telah ditunjuk. Ini penting dan perlu untuk menciptakan ‘herd imunity’ atau kekebalan massal," ucapnya.

Gus Jazil meyakini vaksinasi yang lebih masif bisa dilakukan oleh pemerintah, sehingga Indonesia dapat cepat menghadapi pandemi yang merebak.

"“Ayo pemerintah percepat dan masifkan vaksinasi," pungkas Gus Jazil.(*/JPNN)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler