Indonesia Jadi Anggota Dewan FAO Mewakili Asia, Mentan Bilang Begini

Minggu, 20 Juni 2021 – 20:07 WIB
Mentan Syahrul Yasin Limpo usai mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (9/12). Foto : Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Badan Pangan Dunia (FAO) menetapkan Indonesia sebagai anggota Dewan FAO mewakili Asia.

Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, kepercayaan tersebut memiliki makna mendalam terhadap kinerja positif sektor pertanian Indonesia.

BACA JUGA: Punya Banyak Manfaat, Porang Bagus untuk Kesehatan dan Pengentasan Kemiskinan

“Pertanian kita dinilai tumbuh luar biasa oleh FAO dalam beberapa waktu terakhir. Sektor pertanian Indonesia telah memberikan kontribusi dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang positif. Maka penunjukan sebagai anggota dewan ini, kami nilai sebagai kepercayaan yang luar biasa,” ujar Mentan dalam keterangannya, Minggu (20/6).

Mentan menyebut program pembangunan sektor pertanian di bawah arahan Presiden Joko Widodo, terus membuahkan hasil positif.

BACA JUGA: Luar biasa, Presiden Sampai Membahas Porang dan Sarang Burung Walet

Kinerja dan kontribusinya terhadap pemulihan ekonomi sangat baik dan terjaga.

“Kami berharap program pertanian Indonesia mampu mewarnai kebijakan pertanian dunia. Menginspirasi bagi negara lain, dan kita berperan dalam menyediakan pangan masyarakat dunia,” ucapnya.

BACA JUGA: Mentan Sebut Peluang Porang Kuasai Pasar Dunia Masih Terbuka Lebar

Sebagai informasi, Indonesia terpilih sebagai Anggota Dewan FAO pada Sidang ke-42 Konferensi FAO yang diselenggarakan secara virtual pada 14–18 Juni 2021 lalu.

Indonesia dinominasikan oleh Filipina dan India mewakili Grup Asia bersama dengan lima negara anggota lainnya, yaitu Bangladesh, Filipina, Jepang, Cina, dan Republik Korea.

Sebagai anggota Dewan FAO 2021-2024, Indonesia dapat berperan secara aktif mewarnai berbagai kebijakan di FAO.

Khususnya yang terkait dalam pencapaian Agenda Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) 2030.

Kemudian, transformasi sistem pangan berkelanjutan, dan pengawalan kerja sama teknis melalui platform Hand-in-Hand Initiative (HIHI) yang dapat disinergikan dengan Indonesia melalui Kerja sama Selatan Selatan dan Triangular.

Mentan Syahrul Yasin Limpo ketika itu berperan sebagai ketua Delegasi Indonesia.

Mentan menyoroti pentingnya upaya berkelanjutan untuk transformasi menuju sistem pertanian pangan yang lebih inklusif, tangguh, dan berkelanjutan.

Dia menyatakan hal tersebut pada debat umum yang mengangkat tema 'Transformasi Sistem Pangan Pertanian: dari Strategi ke Aksi.

Transformasi sistem pertanian pangan di Indonesia telah dilakukan dengan mengedepankan prinsip berorientasi lokal, kolaboratif, transformatif, tangguh, dan berkelanjutan.

“Komitmen Indonesia untuk terus bekerja sama dengan FAO dan Anggotanya, termasuk melalui Kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular."

"Secara khusus, penguatan kolaborasi menjadi sangat penting dalam penanganan dampak Covid-19 terhadap sistem pangan dan pertanian,” pungkas Syahrul Yasin Limpo.(*/JPNN)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler