Gus Jazil: Resolusi Jihad Sekarang untuk Melawan Kebodohan dan Kemiskinan

Senin, 19 Oktober 2020 – 22:57 WIB

jpnn.com, TANGSEL - Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid kembali mengingatkan para santri tentang Resolusi Jihad, saat Sosialisasi Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika atau Empat Pilar MPR, di Pondok Pesantren Daarul Hikmah, Pamulang Barat, Tangerang Selatan pada Senin (19/10).

Gus Jazil -panggilan Jazilul, menyampaikan bahwa Resolusi Jihad merupakan respons para ulama terhadap keinginan Belanda lewat tangan Inggris, untuk kembali menguasai Indonesia yang telah merdeka.

BACA JUGA: Jangan Kalah dengan UNNES, Bamsoet Dorong E-Voting di Pilkada dan Pemilu

 

Ketika itu, Rais Akbar NU Hadratus Syaikh KH Hasyim Asya’ri, KH Abdul Wahab Chasbullah, dan ulama besar lainnya mendeklarasikan Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945.

BACA JUGA: Ruhut Sitompul: Pidatonya Aku Dengar Menjatuhkan Pak Jokowi, Sampai Jatuh

Resolusi tersebut mewajibkan umat Islam, baik laki-laki, perempuan, dan anak-anak yang sudah akil baliq, yang berada dalam radius 94 km untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia di medan laga.

 

BACA JUGA: Habib Rizieq Pimpin Revolusi? Kapitra: Belum Pernah Ada Pemberontak Menang

“Diserukan melakukan jihad di medan pertempuran. Pada waktu itu musuhnya jelas, yakni Belanda dan Inggris,” ucap Gus Jazil.

Momentum Resolusi Jihad itu kemudian dijadikan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo sebagai Hari Santri, dan diperingati setiap 22 Oktober.

Legislator asal Pulau Bawean, Gresik. Jawa Timur ini menyebutkan bahwa makna dari Resolusi Jihad itu sendiri tidak dari Empat Pilar MPR, yakni mempertahankan NKRI.

Karena itu waketum PKB ini mengajak kepada semua elemen bangsa untuk mengisi kemerdekaan untuk melanjutkan warisan para pejuang, ulama, dan santri.

Di hadapan peserta sosialisasi yang mayoritas warga NU, Gus Jazil menyampaikan bahwa Resolusi Jihad merupakan bentuk kepedulian dari seluruh umat Islam. “Untuk itu Hari Santri menjadi hari bagi semua umat Islam,” ucapnya.

Dia menilai semangat Hari Santri mampu memperkokoh Indonesia. Resolusi Jihad juga merupakan wujud dari kepedulian umat Islam bagi keberlangsungan bangsa dan negara ini.

“Jadi jangan dibentur-benturkan antara agama dan negara,” pesan Gus Jazil.

Dia juga menambahkan bahwa santri merupakan sosok yang mampu mempertemukan antara nilai-nilai keislaman dan nasionalisme.

“Saya mengajak kepada semua untuk memperkuat nilai-nilai kesantrian. Apa itu nilai kesantrian? Yakni rasa cinta tanah air,” tambahnya.

Semangat Resolusi Jihad menurut  Jazilul Fawaid perlu untuk diteruskan, namun musuh yang dihadapi bangsa saat ini adalah kemiskinan, kebodohan, dan korupsi.(jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler