Gus Menteri Berharap Program Transmigrasi Dibarengi Modernisasi

Puncak Peringatan HBT ke-70 di Mamuju

Sabtu, 12 Desember 2020 – 14:43 WIB
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi memimpin upacara puncak peringatan Hari Bakti Transmigrasi ke-70 di Mamuju, Sulbar. Foto: Humas Kemendes PDTT.

jpnn.com, MAMUJU - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menggelar puncak peringatan Hari Bakti Transmigrasi (HBT) Ke-70.

Peringatan HBT ke-70 bertema "Revitalisasi dan Modernisasi Transmigrasi Mendukung Ketahanan Pangan Nasional", itu digelar di halaman kantor gubernur Sulawesi Barat, Sabtu (12/12).

BACA JUGA: Gus Menteri: Saya Ingin Fokus Melakukan Revitalisasi Kawasan Transmigrasi

Untuk tahun ini, agenda tahunan yang dilaksanakan setiap 12 Desember, itu berbeda karena harus dilakukan sederhana dan protokol kesehatan yang ketat.

Namun, semua itu tak mengurangi hikmat acara yang dipimpin Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, selaku inspektur upacara tersebut.

BACA JUGA: Gus Menteri Sukses Pimpin Kemendes PDTT Raih Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2020

Dalam arahannya, Menteri Halim mengatakan puncak peringatan yang digelar di Mamuju, ini merupakan momentum refleksi bersama sebagai kemajuan, kebangkitan, serta kemaslahatan Indonesia, khususnya warga transmigran yang tersebar di beberapa pulau di nusantara.

Sosok yang karib disapa Gus Menteri, itu menegaskan bahwa upacara ini tak hanya menjadi rutinitas tahunan dan sebatas seremonial belaka.

BACA JUGA: Transmigrasi, Solusi Untuk Pembangunan Indonesia

"Namun, juga bagian dari aktivitas penghormatan, penghargaan, serta apresiasi kita terhadap para pelaku tokoh transmigrasi. Selain itu, kontribusi positif dari program transmigrasi yakni membuka keterisolasian daerah tertinggal," ungkap doktor honoris causa dari Universitas Negeri Yogyakarta ini.

Ia menjelaskan sebanyak 3.606 satuan permukiman dari 619 kawasan transmigrasi telah terbangun. Salah satunya Provinsi Sulawesi Barat, yang lahir dari lokasi transmigrasi. Sebab, Mamuju juga termasuk pionir dalam penempatan transmigrasi.

Gus Menteri turut bangga melihat perkembangan kawasan transmigrasi di Mamuju saat ini.

Karena itu, mantan ketua DPRD Jawa Timur, ini memberikan apresiasi yang tinggi atas dukungan semua pihak seperti pemprov, pemkab, kementerian, dan lainnya karena berkontribusi dan berkolaborasi melalui penggerakan kawasan transmigrasi. 

"Di antaranya telah berkembang menjadi pusat pertumbuhan baru berupa 1.336 desa definitif, 399 eks SP transmigrasi berkembang menjadi ibu kota kecamatan, 104 eks SP mendukung ibu kota kabupaten serta 2 ibu kota provinsi, salah satunya adalah Sulbar,” ungkapnya.

Gus Menteri berharap ke depan program transmigrasi dibarengi dengan modernisasi, hingga mampu mengembangkan kawasan sebagai daerah yang lebih produktif, berdaya saing, maju, serta menjelma menjadi lumbung-lumbung pangan, demi menyukseskan program ketahanan pangan nasional.

"Untuk itulah, penyelenggaraan transmigrasi harus mampu membangun kolaborasi dan integrasi yang kuat antar-stakeholder yang bersifat lintas sektor, sebagaimana telah diatur dalam Perpres Nomor 50 Tahun 2018," katanya.

Dalam rangkaian upacara, Kemendes PDTT juga menyerahkan bantuan pangan dan kesehatan, berupa multivitamin serta alat kesehatan penanganan Covid-19.

Di antaranya hand sanitizer, sabun cuci tangan, desinfektan kepada masyarakat secara langsung hingga ke instansi, serta pembagian sertifikat lahan transmigrasi sebanyak 1.000 bidang.

Acara juga dimeriahkan pameran BUMDes dan Himpunan Wirausaha Transmigrasi di halaman kantor gbernur Sulbar.

Puncak peringatan HBT juga diisi kegiatan sosialisasi prioritas dana desa 2020 di Hotel Maleo.

Selain itu, juga dilakukan pemotongan tumpeng sebagai rasa syukur karena Kawasan Transmigrasi dicanangkan sebagai Penyangga Ketahanan Pangan Nasional melalui Program Pengembangan Food Estate berbasis Korporasi Petani di dua kawasan transmigrasi Kalimantan Tengah yaitu Kawasan Lamunti, Dadahup, yang ada di Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau.

Pengembangan ketahanan pangan di kawasan transmigrasi memiliki tujuan utama untuk meningkatkan produktivitas dan indeks pertanaman membangun model sentra lumbung pangan kawasan transmigrasi, optimalisasi pengelolaan lahan produktif pola partisipatif dan kolaborasi. 
Selain itu program pemulihan ekonomi nasional di kawasan transmigrasi juga sebagai salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi dampak Covid-19 terhadap perekonomian Indonesia.

Kunjungan kerja Kemendes PDTT ke Mamuju dihadiri Direktur Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi (Dirjen PKTrans) M. Nurdin dan Direktur Jenderal PKP2TRANS Hari Pramudiono.

Sebagai informasi, peringatan HBT diawali dengan upacara penghormatan sekaligus ziarah tabur bunga ke makam pionir pembangunan transmigrasi di Desa Sukra, Indramayu, Jawa Barat.

HBT juga merupakan wujud apresiasi dari program transmigrasi yang pertama kalinya dilaksanakan 12 Desember 1950.

Saat itu, pemerintah memberangkatkan 25 kepala keluarga (KK) total 98 jiwa dengan lokasi penempatan di antaranya Lampung (23 KK) dan Lubuk Linggau (2 KK).

Sebagai apresiasi, Gus Menteri mengucapkan wujud rasa terima kasihnya dari pemerintah pusat kepada seluruh keluarga besar transmigrasi yang sudah bertahun-tahun bertahan dan menjadikan daerahnya produktif sekaligus menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru. Selamat hari Bhakti Transmigrasi Ke-70 semoga transmigrasi tetap jaya. (*/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler