jpnn.com, SURABAYA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan pembangunan desa harus berdasarkan kebutuhan bukan karena keinginan.
Sosok yang akrab disapa Gus Menteri itu mengatakan saat ini masih banyak ditemukan fakta bahwa program pembangunan di tingkat desa maupun pemerintah daerah berbasis keinginan sekelompok orang.
BACA JUGA: Mendes PDTT Klaim BUMDes Tingkatkan Pendapatan Asli Desa
"Ini satu masalah sendiri yang harus dirombak untuk percepatan pembangunan di semua bidang," kata Gus Menteri saat menjadi narasumber webinar “Desaku yang Kucinta Memanggil” yang digelar Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jumat (19/2).
Berangkat dari persoalan itu Gus Menteri merumuskan sistem pembangunan berkelanjutan yang disebut dengan SDGs Desa. Tujuannya dana desa tidak lagi asal digunakan tanpa memperhatikan kebutuhan warga desa.
BACA JUGA: PBB Puji SDGs Desa dan Langkah Gus Menteri Tekan Laju Urbanisasi
Melalui SDGs Desa tersebut, kepala desa cukup memilih salah satu dari 18 poin SDGs Desa yang akan dijadikan prioritas pembangunan selama kepemimpinannya, berdasarkan kebutuhan warga desa.
Gus Menteri menuturkan saat ini sedang berlangsung pemutakhiran data berbasis SDGs Desa yang dilakukan kepala desa dibantu para pendamping desa.
BACA JUGA: Hotman Paris Beber Rahasia
Harapannya semua program dapat mengacu pada data yang berbasis RT dan RW tersebut.
"Karena perencanaan yang benar itu harus mengacu pada data yang valid," tutup Gus Menteri.
Turut jadi pembicara Rektor Unair Surabaya Mohammad Nasih, Direktur Sekolah Pascasarjana Unair Badri Munir, dan Bupati Pamekasan Badrut Tamam.
Sekadar informasi, acara tersebut menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat, dengan peserta terbatas dan wajib memakai masker, jaga jarak, untuk mencegah penularan wabah Covid-19 khususnya di lingkungan kampus itu. (*/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Boy