jpnn.com, POLEWALI MANDAR - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar membuka peluang swasta untuk menjadi off taker produk-produk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Dia juga berharap pemerintah daerah memberikan pendampingan digitalisasi BUMDes.
BACA JUGA: Gus Menteri: BUMDes Tak Boleh Mengganggu Unit Ekonomi Warga Desa
"Saya harap bupati dapat memberikan pendampingan digitalisasi (BUMDes). Nanti kementerian (Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi) akan usahakan cari off taker dari dalam maupun luar negeri," katanya usai meninjau galeri BUMDes Sipatuo Kopi Kurrak Mandar, Desa Kurrak, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Minggu (13/12).
Sosok yang karib disapa Gus Menteri itu mengapresiasi BUMDes Desa Kurrak meletakkan galeri miliknya di lokasi yang sangat strategis.
BACA JUGA: Singgah di Warung Bumdes, Gus Jazil: Rasa Kopi Ende Sangat Khas
Menurutnya, hal tersebut akan mempermudah proses pemasaran ragam produk olahan berbahan utama kopi ini.
Meski demikian, Gus Menteri meminta BUMDes tersebut mulai memasarkan produk-produk unggulannya melalui platform-platform digital.
BACA JUGA: Gus Menteri Sukses Pimpin Kemendes PDTT Raih Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2020
"Karena di masa pandemi (Covid-19) ini yang dibutuhkan adalah bagaimana mempercepat transformasi informasi tentang berbagai potensi desa," kata dia.
Gus Menteri dalam kesempatan itu juga menyempatkan diri berdiskusi bersama sejumlah pengurus BUMDes terkait pengembangan dan pemasaran produk unggulannya.
Tidak lupa, Gus Menteri juga mencicipi kopi khas daerah yang dipasarkan di galeri BUMDes tersebut.
Sebelum meninjau galeri BUMDes ini, Gus Menteri berkunjung ke Universitas Al Asyariah Mandar (Unasman), Kabupaten Polewali Mandar. Di Unasman, ia berdialog dengan ratusan mahasiswa dengan menjadi pembicara pada kuliah umum terkait pembangunan desa. (*/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Boy