Gus Menteri: Studi Banding Antardesa Untuk Mempercepat Pembangunan

Rabu, 28 Oktober 2020 – 16:24 WIB
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar saat menghadiri studi banding antardesa di Bantul, Yogyakarta, Rabu (28/10). Foto: Humas Kemendes PDTT.

jpnn.com, BANTUL - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menghadiri studi banding antar desa yang dilakukan oleh sembilan kepala desa dari Jombang ke desa Panggungharjo Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul.

Dalam acara studi banding di balai desa Panggungharjo, pada Rabu (28/10) itu, Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar didampingi oleh Plt Sekretaris Jenderal Kemendes PDTT Taufik Madjid, Dirjen Pengembangan Kawasan Perdesaan Harlina Sulistyorini, dan Plt Irjen Kemendes PDTT Ekatmawati.

BACA JUGA: Kabar Baik dari Gus Menteri, PKTD Bakal Menyerap 8,8 Juta Tenaga Kerja

Alasan menjadikan desa Panggungharjo sebagai tempat studi banding antara lain karena desa itu tercatat sebagai salah satu yang terbaik di Indonesia. Karena itu, Gus Menteri -panggilan Abdul Halim Iskandar menjadikan desa tersebut sebagai desa percontohan.

Pada kesempatan itu Gus Menteri meminta kepala desa ketika merancang pembangunan agar mencontoh model pembangunan desa yang sudah berhasil, salah satunya di Panggungharjo.

BACA JUGA: Prof Ahmad Zahro: Pengurus NU Jangan Baper, Tersinggung Lapor Polisi

“Nyontoh, enggak usah ragu-ragu. Nah, cari contoh-contoh yang sesuai, dibawa yang bagus-bagus. Yang cocok ditaruh, disesuaikan, dilaksanakan. Yang tidak cocok tidak usah dipaksakan," ucap Gus Menteri.

Dengan mencontoh model pembangunan desa yang sudah berhasil, hal itu menurutnya akan mempermudah dan mempercepat pembangunan desa itu sendiri.

BACA JUGA: Ganjar Pranowo Diadang Eks Napi Terorisme Jelang Upacara Sumpah Pemuda, Langsung Hormat

"Karena pembangunan desa yang paling cepat, efektif dan efisien adalah dengan mencontoh desa-desa yang sudah berhasil," kata mantan ketua DPRD Provinsi Jawa Timur ini.

Melalui studi banding itu dia berharap sembilan kepala desa dari Jombang bisa  memanfaatkan kesempatan yang untuk belajar dengan sebaik-baiknya, sehingga bisa menularkan pengetahuan yang didapat ke desa-desa di sekitarnya.

"Intinya, saya ingin mereka belajar. Dan saya ingin mereka nanti menjadi desa-desa percontohan di Jombang. Saya tidak menuntut di Jawa Timur, menjadi contoh Jombang saja dulu. Dengan tetap membayangkan Desa Panggungharjo sebagai target idealnya," jelas Gus Menteri.

"Makanya saya nanti minta lurah (Panggungharjo) memberi akses untuk bimbingan, pendampingan, sampai mereka pulang pun saya minta pendampingan," sambung politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini.

Model studi banding antardesa menurut Gus Menteri akan diterapkan untuk mempercepat pembangunan desa. Keberhasilan desa lain dibawa ke desa yang belum berhasil untuk kemudian diimplementasikan.

"Model studi banding ini akan saya kembangkan di beberapa titik di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, luar Jawa dan seterusnya, sehingga nanti menjadi bagian dari upaya percepatan pembangunan desa dalam rangka mewujudkan tercapainya SDGs Desa pada 2030,' tambahnya.

Setelah menghadiri studi banding di balai Desa Panggungharjo, Gus Menteri beserta rombongan bertolak menuju Balai Besar Latihan Masyarakat (BBLM) Yogyakarta untuk mengikuti upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda secara virtual.(*/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler