jpnn.com, JAKARTA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menelepon Nina Nurlina, perempuan berusia 28 tahun.
Nina seorang Pendamping Desa di Kecamatan Singkut, Sorolangun, Jambi, yang menjadi korban begal saat bertugas.
BACA JUGA: Gus Menteri Minta Kades dan Pendamping Desa Terjun Bantu Korban Banjir Masamba
Peristiwa itu terjadi pada Rabu 15 Juli 2020 kemarin sekitar pukul 13.25 WIB.
Saat itu Nina berada di Desa Argosari menuju Bukit Bumi Raya, dalam rangka bertugas mengawal menyaluran BLT Dana Desa tahap III.
BACA JUGA: Berkah Pendamping Desa Antar Anak Raih Bintang Adhi Makayasa
"Saya Halim, bagaimana ceritanya," kata Abdul Halim atau yang biasa disapa Gus Menteri mengawali pembicaraan dengan Nina saat peristiwa begal, Kamis (16/7).
Mendapat telepon dari Gus Menteri, Nina terdengar sedikit grogi menceritakan kronologi peristiwa begal yang menimpa dirinya.
BACA JUGA: Kemendes PDTT Gandeng KPK Berantas Korupsi di Desa
Ia menuturkan, saat itu dirinya harus bertugas mengawal penyaluran BLT Dana Desa di desa Bukit Bumi Raya.
Karena jaraknya cukup jauh dan membutuhkan waktu kurang lebih satu jam, akhirnya Nina terpaksa memilih lewat jalan alternatif.
Di lokasi yang cenderung sepi itu, dia melihat pengendara motor Vixion berboncengan menoleh kanan kiri dan kebelakang.
Karena gelagatnya mencurigakan, akhirnya Nina panik kemudian bergegas putar arah dan terjatuh ke parit.
Dua pria misterius itu mendekat dan satu di antaranya turun, tetapi bukan untuk menolong melainkan menodong menggunakan sebilah pisau.
"Posisi mukanya sudah di muka saya, jadi saya bilang ampun bang, ampun, ambillah HP saya dan jangan apakan saya, setelah dia ambil tas saya dan motor saya," kata Nina.
Lebih lanjut, Gus Menteri menyarankan untuk segera membuat laporan ke polisi menyertakan barang bukti yang ada, sekaligus meminta dibuatkan sketsa gambar wajah pelaku mumpung masih ingat sekalipun agak samar.
"Minta dibuatkan sketsa biar menjadi petunjuk awal untuk polisi ya," kata mantan Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur itu.
Nina mengaku masih ingat dengan jelas muka dan bentuk tubuh dari kedua pelaku tersebut, karena kebetulan saat pelaku melancarkan aksinya tidak menggunakan masker maupun helm.
"Sabar ya, mudah-mudahan mendapat ganti yang lebih dari Allah. Apalagi dalam perjalanan untuk berbakti kepada masyarakat desa yang didampingi. Salam untuk keluarga semua, salam untuk pendamping desa yang lain," kata Gus Menteri.
Usai menelpon Nina, Gus Menteri berharap ada aksi solidaritas berupa penggalangan bantuan untuk Nina, mengingat dia tertimpa musibah saat menjalankan tugas negara.
"Nina perlu diperhatikan dan dapat bantuan. Sebaiknya ada aksi solidaritas untuk itu," kata Gus Menteri. (*/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi