Gus Miftah, Ricky Soebagdja, dan Icuk Sugiarto Bicara Kisruh All England

Jumat, 26 Maret 2021 – 14:54 WIB
Ilustrasi All England. Foto: Badminton Photo - BWF

jpnn.com, JAKARTA - Dikeluarkan secara paksa dari turnamen bergengsi All England menjadi mimpi buruk yang dialami tim bulu tangkis Indonesia.

Harapan dan asa untuk meraih prestasi di turnamen tersebut justru hancur ketika para atlet diperintahkan untuk meninggalkan arena.

BACA JUGA: Timnas Belum Bisa Melupakan All England 2021, Permintaan Maaf BWF Tidak Cukup

Tim Indonesia dipaksa mundur karena mendapat instruksi untuk melakukan isolasi mandiri selama sepuluh hari dari otoritas kesehatan Inggris yaitu NHS.

Indonesia diharuskan melakukan isolasi karena satu pesawat dengan penderita Covid-19 dalam penerbangan dari Istanbul menuju Birmingham.

BACA JUGA: Para PSK Kaget yang Datang Bukan Pelanggan, tetapi

Tidak ada yang salah dengan keputusan BWF dan panita All England untuk mengeluarkan tim Indonesia karena mereka hanya menuruti protokol kesehatan.

Namun, para pemain geram karena tidak mendapat kesempatan sama dengan pemain lain yang masih diperbolehkan bertanding meski menanggung risiko yang sama.

BACA JUGA: Seperti Ini Dahsyatnya Banjir di Sumedang, Sawah, Vila, dan Rumah Tersapu Air

“Begitu luar biasa kekecewaan, marah, kesalnya tim Indonesia seperti mimpi,” ujar Ricky Soebagdja, Manajer Tim Indonesia, dalam perbincangannya bersama Gus Miftah.

Akibat insiden ini, para fan Indonesia meluapkan amarah dan kekecewaan di media sosial.

Surat permintaan maaf dari BWF telah diterima pemerintah Indonesia. Namun tak serta merta menyelesaikan semua kekisruhan ini.

Icuk Sugiarto, juara dunia Bulu Tangkis 1983 pun mengaku kecewa. “Jika permintaan maafnya sudah selesai event, akan menjadi tidak ada gunanya lagi untuk atlet, sangat terlambat,” tegasnya.

BWF dinilai telah gagal memenuhi tanggung jawab mereka ketika kasus Covid-19 yang menimpa tim Indonesia terjadi di All England Open 2021.

Namun, perjuangan tin Indonesia mengukir prestasi harus tetap dilanjutkan. Gus Miftah pun berpesan, ketika diuji Allah SWT, jangan bersedih dan takut.

"Karena sesungguhnya Allah bersama kita,” ujar Gus Miftah.

“Jangan pernah menyerah, karena saat kamu menyerah semuanya akan berakhir. Kadang jatuh itu perlu agar kita mengenal siapa yang mengulurkan tangan untuk kita,” kata Gus Miftah. (rhs/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler