Gus Muhaimin Ingatkan Peran Besar dan Kegigihan Kiai & Nyai NU bagi NKRI

Minggu, 13 Maret 2022 – 22:32 WIB
Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin saat menghadiri Halaqoh Kebangsaan dan Silaturahmi dengan Ibu Nyai se-Jawa Tengah di Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (13/3). Foto: Humas DPR RI

jpnn.com, MAGELANG - Wakil Ketua DPR RI bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar mengingatkan peran besar Nahdlatul Ulama (NU) dalam memperjuangkan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sejak prakemerdekaan hingga saat ini.
Menurutnya, NU sejak dulu menjadi kekuatan besar andalan Indonesia dalam menumpas penjajah.

Hal itu dia sampaikan saat menghadiri Halaqoh Kebangsaan, Silaturahmi Ibu Nyai se-Jawa Tengah bersama Gus Muhaimin Iskandar di Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (12/3).

BACA JUGA: Percobaan Pembunuhan Kiai, NU Keluarkan Imbauan Buat Nahdiyin

“Alhamdulillah NU patut kita syukuri selalu tampil sebagai kekuatan dan selalu tampil dan sanggup menghadapi berbagai tantangan zaman. Inggris, Belanda, Jepang bisa dihadapi,” kata Gus Muhaimin yang akrab disapa.

Gus Muhaimin menyampaikan zaman penjajah dahulu merupakan masa yang sulit bagi pondok pesantren untuk terus berkiprah mengibarkan panji-panji kemerdekaan Indonesia.

BACA JUGA: Catatan Kritis Aktivis untuk Kerja Sama NU dengan Korporasi Sawit

Namun berkat kegigihan para kiai dan nyai NU, Indonesia mampu berdiri tegak dan meraih kemerdekaannya pada 1945.

"Kita ingat saat menghadapi Jepang yang sangat represif, para kiai dan nyai selalu mampu melakukan ikhtiar yang tepat akhirnya bersama Bung Karno mampu memimpin dan memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945," ujarnya.

BACA JUGA: Indonesia Hadapi Tantangan Besar, Erick Thohir Dorong NU Jadi Mercusuar

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menambahkan, NU juga mampu melewati zaman orde lama, orde baru, hingga reformasi.

Bahkan di bawah kepemimpinan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), NU mampu memimpin demokrasi dan melahirkan reformasi.

Gus Muhaimin menceritakan saat Orde Baru berkuasa kekangan terhadap demokrasi begitu kental terasa.

Partai politik pun dikebiri dan dikendalikan penuh oleh Orde Baru.

Namun berkat kegigihan Gus Dur, demokrasi yang mulanya asing di Indonesia berubah menjadi sistem ketatanegaraan yang manfaatnya dirasakan hingga saat ini.

Saat ini, lanjut Gus Muhaimin, NU sebagai kekuatan Islam terbesar juga trengginas menjadi benteng Indonesia yang didera ragam kesulitan akibat pandemi Covid-19, baik krisis yang mengancam resesi ekonomi melanda, krisis kesehatan, maupun kesenjangan sosial dan ekonomi.

"Contohnya saat awal-awal pelaksanaan vaksinasi yang lalu tidak akan sukses kalau tidak didukung kiai-kiai dan nyai-nyai, terutama NU, karena begitu masuk debat tentang vaksin halal dan haram itu panjang. Kalau debat terus (sampai berimbas pada) masa kedaluwarsa vaksin, maka habis (vaksinasi gagal)," ujar Gus Muhaimin.

Karena itu, Gus Muhaimin menegaskan, peran kiai-kiai dan nyai terutama keluarga besar NU begitu besar bagi Indonesia dari segara aspek.

Dalam kontes vaksinasi, Indonesia sukses menjadi negara keempat yang paling cepat melakukan vaksinasi yang salah satunya berkat peran besar para kiai dan nyai NU.

"Ini karena dukungan umat Islam, kiai-kiai NU. Begitu juga dalam konteks teknologi, kesenjangan, kerusuhan sampai konflik hanya umat Islam yang bisa meredakan. Terbukti pesantren, ulama-ulama kita adalah kekuatan yang bisa menjaga kesenjangan menjadi keamanan," tukas Gus Muhaimin.

Halaqoh ini dihadiri ratusan Nyai NU, seperti Ibu Nyai Zayyidah Muhaiminan dari Parakan, Ibu Nyai Ruqayah dari Tegalrejo, Ibu Nyai Nur Hannah dari Watucongol, Ibu Nyai Masruroh dari Tegal, dan Ibu Nyai Umi Maisaroh dari Semarang.

Selain itu juga hadir Ibu Nyai Vina Yusuf Chudlory, Ibu Nyai Khairiyah, Ibu Nyai Munawwaroh, dan Nyai Azimatun Nikmah yang semuanya dari Magelang.

Dalam kesempatan itu Gus Muhaimin hadir didampingi anggota DPR Fraksi PKB Siti Mukarromah dan Lukman Hakim, Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Sukirman Kirana serta sejumlah anggota DPRD Jawa Tengah dari Fraksi PKB. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler