jpnn.com, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir mengharapkan Nahdlatul Ulama (NU) dan kalangan pesantren melahirkan banyak pengusaha.
Hadir secara virtual pada Penutupan Harlah ke-99 NU Wilayah Barat yang dipusatkan di Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (5/3), Erick meyakini nahdiyin memiliki niat dan keinginan baik dalam memajukan Indonesia.
BACA JUGA: Tutup Halakah Harlah NU, Nusron Beber Strategi Nahdiyin Sukseskan PSR & Hutan Sosial
"Kita mendorong pesantren dan NU menjadi mercusuar peradaban dan bangkitnya muslim-preneur dengan berdirinya Bank Syariah Indonesia," kata Erick.
Anggota kehormatan Bantuan Ansor Serbaguna (Banser) NU itu juga menyatakan bahwa Indonesia sedang menghadapi tantangan besar akibat disrupsi di bidang kesehatan, digital, dan rantai pasokan. Menurutnya, NU memiliki peran strategis bagi Indonesia dalam menghadapi tantangan terkini itu.
BACA JUGA: Hadiri Harlah ke-99, Erick Thohir Dorong NU Punya 250 BUMN Sendiri
Erick memerinci disrupsi bidang kesehatan tampak nyata pada dua tahun pandemi Covid-19. Pandemi, katanya, membuat bangsa Indonesia harus betul-betul membesarkan fasilitas kesehatan bagi masyarakat Indonesia.
Tantangan kedua ialah disrupsi digital. Mantan presiden Inter Milan itu menjelaskan disrupsi teknologi mengubah kebiasan masyarakat dalam bertransaksi, belajar, bahkan beraktivitas lainnya.
BACA JUGA: Pemerintah-NU Bersinergi, Airlangga dan Gus Yahya Tanam Sawit Bareng
Erick menyebut perubahan itu menyasar pada seluruh bidang industri, termasuk agrikultura atau pertanian. Kini, katanya, petani harus membangun sistem dan mengacu data.
Adapun tantangan ketiga ialah disrupsi rantai pasok global. Saat ini, tuturnya, rantai pasok global dipengaruihi geopolitik, disrupsi kesehatan, dan digital.
Erick juga menyinggung soal lingkungan yang menjadi tema dalam Harlah ke-99 NU tersebut. Menurutnya, isu perubahan iklim tengah menjadi perhatian dunia.
Isu yang terkait perubahan iklim ialah pemanasan global, musim kemarau berkepanjangan, dan berkurangnya sumber air.
Oleh karena itu, Erick menekankan perlunya inovasi di sektor pangan. Menurutnya, Kementerian BUMN pun berikhtiar untuk menciptakan ekosistem berkelanjutan.
"Demi masa depan indonesia yang lebih baik, kami BUMN terus berupaya mewujudkan ekosistem tersebut," kata Erick.
Lebih lanjut Erick menjelaskan upaya Kementerian BUMN membentuk ID Food. Menurutnya, perusahaan induk atau holding BUMN sektor pangan itu fokus pada pasar.
ID Food merupakan gabungan dari lima BUMN pangan. Nantinya, BUMN baru itu akan memastikan rantai pasok dari hulu hingga hilir, mulai penyediaan bibit berkualitas, mencukupi kebutuhan pupuk, dukungan teknologi pertanian, sarana logistik yang terintegrasi, hingga distribusi hasil panen.
"Sekarang ada Badan Pangan Nasional. Ke depan Bulog akan fokus pada stabilitas pangan, bisa menjaga kepastian harga pada petani," katanya.
Erick menambahkan BUMN juga memiliki program Makmur untuk memperkuat ekosistem pangan. Program itu melibatkan tujuh BUMN, yakni Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), Pupuk Indonesia Holding Companyi, BRI, Perhutani, PTPN III, Askrindo, dan Asuransi Jasindo.
"Program Makmur inisiatif nyata (membentuk) ekosistem pangan berkelanjutan dan holistik," jelas Erick.(Antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bantu Nurlela Mewujudkan Cita-citanya, Erick Thohir Teringat Wejangan Almarhum Ayahnya
Redaktur & Reporter : Antoni