jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar mengeluarkan maklumat yang ditujukan pada seluruh kader partainya.
Maklumat dikeluarkan menyikapi lonjakan kasus positif COVID-19 di Indonesia beberapa hari terakhir.
BACA JUGA: Gus Halim Sebut Jumlah Warga di Desa yang Terpapar COVID-19, Sebegini
Maklumat tersebut mengingatkan empat hal penting.
"Pertama, seluruh pengurus dan kader PKB di mana pun berada agar bisa menjadi teladan dalam penerapan protokol kesehatan (prokes) secara ketat dan disiplin," ujar Muhaimin di Jakarta, Senin (28/6).
BACA JUGA: Jangan Sampai Hoaks Tentang COVID-19 Lebih Dipercaya Masyarakat, Bahaya!
Kedua, Gus Muhaimin meminta seluruh pengurus dan kader PKB memperhatikan warga di sekitar masing-masing dengan memastikan warga dapat memperoleh dukungan kesehatan memadai.
Termasuk dukungan atas kebutuhan-kebutuhan dasar bagi warga yang memerlukan hingga dukungan informasi yang lengkap terkait COVID-19 yang valid, atau informasi mengenai akses kepada fasilitas kesehatan di wilayah masing-masing.
BACA JUGA: TNI Kerahkan 176 Personel Nakes ke Jakarta, Segera Bertugas di 3 Tempat ini
"Ketiga, memfasilitasi vitamin dan obat-obatan yang berguna bagi penguatan imun warga maupun memberi bantuan bagi masyarakat yang menjalani isolasi mandiri," ucapnya.
Keempat, Gus Muhaimin menginstruksikan semua kader PKB yang menduduki jabatan strategis di eksekutif maupun legislatif untuk fokus 100 persen meminimalkan dampak pandemi.
Menurut dia, para kepala daerah maupun anggota dewan harus bahu-membahu menangani dampak pandemi baik di sektor kesehatan, sosial maupun ekonomi.
"Kepada kader PKB yang menduduki jabatan strategis baik di tingkat pusat dan daerah segera fokus 100 persen dan siaga penuh menangani kondisi pandemi, optimalkan fasilitas kesehatan di daerahnya, dan agar menggunakan kekuasaan dan jabatannya untuk membantu warga," ujarnya.
Dia juga meminta seluruh kepala daerah dari PKB harus meletakkan penanganan dampak pandemi COVID-19 sebagai prioritas kerja.
Wakil Ketua DPR RI itu meminta kepala daerah memastikan sistem layanan kesehatan di daerah masing-masing tetap berjalan, sambil terus melakukan pembatasan mobilitas sampai COVID-19 di daerah masing-masing terkendali.
Dia menjelaskan, saat ini tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate di beberapa rumah sakit rujukan COVID-19 sudah lebih dari 85 persen.
Menurut dia, situasi itu tentu mengkhawatirkan sehingga harus ditangani secara serius oleh setiap pemangku kepentingan.(Antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang