jpnn.com, SIDOARJO - Bakal calon Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali prihatin dengan menurunnya kualitas perekonomian akibat dari pandemi Covid-19.
Nyaris seluruh sektor perekonomian di Sidoarjo terpukul, tak terkecuali bagi UMKM.
BACA JUGA: Survei Pilkada Sidoarjo, Gus Muhdlor Kembali Unggul
Namun, dia optimistis Sidoarjo bisa menghadapi semua tantangan berat ke depan.
"Problem lapangan kerja yang menyusut, banyak karyawan dirumahkan, daya saing usaha yang melemah, dan pemerataan ekonomi adalah beberapa contoh tantangan berat yang dihadapi ke depan," ujar Muhdlor, Senin (20/7).
BACA JUGA: Lewat Cara Ini Gus Muhdlor Janji Bakal Dongkrak Omzet UMKM Sidoarjo
"Perlu langkah-langkah konkret untuk membangkitkan kembali ekonomi warga Sidoarjo," imbuhnya.
Muhdlor mengatakan, salah satu langkah yang disiapkannya adalah membangun pusat kewirausahaan di semua kecamatan yang ada di Sidoarjo.
BACA JUGA: Gus Muhdlor Angkat Semangat Baru Ansor Jatim Demi Perubahan di Sidoarjo
Selain untuk melahirkan banyak pengusaha muda baru, pusat kewirausahaan itu juga akan menjadi sarana untuk memastikan UMKM Sidoarjo bisa naik kelas.
"UMKM selama ini jalan di tempat. Mau naik kelas terhambat akses modal, teknologi, kemudian tidak punya jaringan ke industri besar. Apalagi dengan adanya pandemi. Padahal, UMKM ini serapan lapangan kerja sampai 90 persen dari seluruh angkatan kerja,” kata Gus Muhdlor, sapaan akrabnya.
"Selain itu, kita akan banyak melahirkan banyak pengusaha muda baru untuk memulihkan ekonomi pascapandemi ke depan. Pusat kewirausaaan akan memfasilitasi semua kebutuhan seluruh warga di kampung-kampung yang ingin berwirausaha, mulai permodalan, perizinan, teknologi produksi, manajemen keuangan, sampai pemasaran” imbuhnya.
Gus Muhdlor menambahkan, pusat kewirausahaan juga bakal menjadi lokasi pelatihan digital agar pemasaran UMKM Sidoarjo makin meluas dan membesar.
"Tautkan UMKM Sidoarjo dengan marketplace papan atas nasional, dan bahkan skala global seperti Alibaba. Bikin skema pemasaran yang berskala global untuk UMKM Sidoarjo, baik format business to business maupun langsung ke end user,” katanya.
Gus Muhdlor juga mengatakan pentingnya UMKM Sidoarjo untuk difasilitasi agar bisa berkolaborasi.
Misalnya dengan klusterisasi UMKM yang menjadi bagian dari rantai pasok industri besar. Seperti UMKM di Korea yang mampu tumbuh besar, salah satunya dengan strategi co-branding alias brand bersama.
“Pusat kewirausahaan inilah yang bisa mewujudkannya karena mereka berdiri di setiap kecamatan dengan melihat industri di sekitar wilayah tersebut. UMKM setempat bisa menjadi bagian dari supply chain pabrik di sana,” kata lulusan Universitas Airlangga tersebut.
Pusat kewirausahaan tersebut juga menjadi pusat literasi entrepreneurship yang memungkinkan warga setempat menjadi pengusaha.
"Para calon pengusaha stimulan dengan modal awal agar bisa langsung buka usaha. Proses produksi dan marketing kami dampingi sampai tembus pasar nasional dan ekspor,” katanya.
“Pelaku UMKM juga lebih mudah mengakses, tak perlu jauh-jauh ke kota, karena pusat kewirausahaan akan hadir di tiap kecamatan dan jemput bola ke kampung-kampung,” pungkasnya. (*/adk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adek