Gus Nabil Dorong Audit Dana Bantuan untuk Palestina

Sabtu, 22 Mei 2021 – 05:59 WIB
M Nabil Haroen. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Muchamad Nabil Haroen alias Gus Nabil meminta Pemerintah Indonesia mengaudit aliran dana bantuan kemanusiaan untuk Palestina.

Gus Nabil menjelaskan audit itu dilakukan demi kebaikan bersama sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas bantuan kemanusiaan.

BACA JUGA: Darmizal: Semua Berlomba Bantu Palestina tetapi Korban Teroris MIT di Poso Sepi Perhatian

Menurutnya, dalam beberapa hari terakhir, di tengah kepungan konflik Israel-Palestina, bermunculan solidaritas dan penggalangan dana untuk Palestina.

“Banyak sekali lembaga dan bahkan perseorangan yang menggalang dukungan dan menghimpun dana atas nama Palestina," kata Nabil dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Jumat (21/5).

BACA JUGA: Massa di Surabaya Desak Pemerintah Membayar Utang kepada Palestina

Selain itu, lanjut Gus Nabil, perlu juga pengawasan dari lembaga finansial dan filantropi internasional, agar donasi dan dukungan menjadi maksimal dan menghasilkan kemaslahatan publik.

"Seyogianya Pemerintah Indonesia menetapkan regulasi dan sekaligus mekanisme distribusi dana untuk Palestina, dengan melibatkan pihak terkait semisal duta besar atau wakil otoritas Palestina di Jakarta," kata anggota Komisi IX DPR itu.

BACA JUGA: Fadli Zon: Indonesia Berutang Budi kepada Palestina

Dia menyatakan Pemerintah Indonesia sejak awal menyampaikan sikap mendukung kedaulatan Palestina seraya mengutuk agresi dan segala bentuk penjajahan.

Pemerintah Indonesia, kata dia, juga menggalang dukungan berbagai negara untuk bersama-sama menyatakan sikap dan meminta PBB menghentikan kekerasan di Israel-Palestina.

"Warga muslim Indonesia juga menyatakan sikap dan kepedulian yang luar biasa, yang intinya mendukung perdamaian antardua pihak," ujar Ketua Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama ini.

Gus Nabil menjelaskan konflik dan kekerasan yang terjadi di kawasan Syekh Jarrah dan juga beberapa titik lokasi di Palestina dan Israel, mengundang kecaman publik.

Kecaman atas kekerasan ini, meluas tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di beberapa kota besar dunia dari New York hingga London. (antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler