jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Pembina Master C19 Portal KMA Ahmad Syauqi Ma’ruf Amin mengatakan, kemenangan Joko Widodo – KH Ma’ruf Amin berdasarkan quick count Pilpres 2019 merupakan buah kerja kolektif kedua belah pihak.
Dia menambahkan, pada Pilpres 2019, Jokowi terlalu banyak diterpa fitnah. Selain itu, ada gerakan #2019GantiPresiden yang cukup masif.
BACA JUGA: Dari War Room, TKN Jokowi Tangkal Manuver Provokator Politik
“Fitnah dan gerakan #2019GantiPresiden tidak dapat dianggap remeh dan harus diakui menggerus suara Pak Jokowi," kata pria yang karib disapa Gus Oqi itu, Minggu (21/4).
Menurut dia, kehadiran Kiai Ma’ruf menjadi peredam fitnah dan gerakan yang menggerus suara Jokowi.
BACA JUGA: Kiai dan Santri Jatim Terus Bergerak Menularkan Semangat Rekonsiliasi
"Terbukti perlahan isu fitnah dan gerakan #2019GantiPresidem meredup setelah Abah dipilih Pak Jokowi sebagai cawapres," tutur putra Kiai Ma’ruf itu.
Dia menjelaskan, Kiai Ma’ruf juga menyolidkan suara warga Nahdlatul Ulama (NU).
BACA JUGA: Sandiaga Mengaku Teler Banget akibat 12 Obat
Hal itu dapat dilihat dari rekam jejak Kiai Ma'ruf yang mendatangi kantong-kantong suara NU selama kampanye.
“Dari disitu bisa dilihat, bagaimana warga nahdiyin sangat antusias mendukung beliau menjadi wapres di periode 2019-2024," ujar Gus Oqi.
Gus Oqi berharap tidak ada pihak yang mengklaim paling berkontribusi dalam kemenangan Jokowi-Kiai Ma’ruf.
Menurut dia, semua pihak yang ikut berjuang memenangkan Jokowi-Kiai Ma’ruf harus diberikan apresiasi yang besar.
“Dengan demikian, tidak ada yang tersakiti sehingga dapat mengganggu kredibilitas dan kepercayaan terhadap pemerintahan Pak Jokowi di periode kedua nanti," ujar Gus Oqi. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Analisis Mantan Ketua MK Setelah Pemilu Sisakan Klaim Kemenangan
Redaktur : Tim Redaksi