Gus Sholah di Mata Megawati

Senin, 03 Februari 2020 – 10:13 WIB
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat acara Bu Mega Bercerita di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (7/1). Foto : Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Megawati Soekarnoputri merasa kehilangan atas meninggalnya KH Solahuddin Wahid alias Gus Sholah. Pernyataan itu diungkapkan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto Senin (3/2).

Di mata Megawati, kata Hasto, Gus Sholah adalah tokoh muslim yang turut memberikan pencerahan terhadap bangsa ini.

BACA JUGA: Sosok Gus Sholah di Mata Jokowi

"Komitmen Gus Sholah terhadap Pancasila dan NKRI sangatlah kuat. Kami sungguh kehilangan terhadap sosok ulama dengan pendirian yang sangat kuat dan mewarisi ketegasan sikap KH Wahid Hasyim tersebut," kata Hasto dalam keterangan yang diterima, Senin (3/2).

Gus Sholah, pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang meninggal Minggu (2/2) di RS Jantung Harapan Kita Jakarta. Adik kandung mantan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur ini dirawat sejak 31 Januari setelah menjalani operasi jantung. Sejak saat itu, kondisi kesehatan Gus Sholah menurun.

BACA JUGA: Gus Sholah Meninggal Dunia, Indonesia Kehilangan Salah Satu Permata Bangsa

Hasto menyatakan, keluarga besar PDIP juga mendapat duka yang mendalam atas kabar tersebut. Dia menilai Gus Sholah sebagai ulama dan guru bangsa yang sepanjang hayatnya mengabdikan diri bagi tegaknya Pancasila dan NKRI.

"Beliau sangat kokoh sebagai ulama yang terus menjaga NU pada khitah pendiriannya 1926. Di bawah kepemimpinan beliau, Pondok Pesantren Tebuireng yang begitu legendaris dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, mengalami kemajuan pesat," kata Hasto.

BACA JUGA: Pakar Curiga Anak Buah Anies Baswedan Tidak Becus Mengurus Drainase

Politikus asal Yogyakarta ini juga selalu ingat pesan Gus Sholah agar setiap warga negara harus menjaga negeri ini.

Di samping itu, Hasto juga melihat di akhir hidupnya, Gus Sholah kembali ke pesantren sebagai Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang. Almarhum hendak mengingatkan kita semua perihal pentingnya pesantren sebagai saka guru kemajuan bangsa.

"Peran pesantren dalam lintasan sejarah sangat penting dalam mewujudkan kemerdekaan dan menjaga cita rasa kebangsaan kita. Karenanya, jasa almarhum akan selalu dikenang oleh kita semua, khususnya keluarga besar PDI Perjuangan," jelas Hasto. (tan/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler