Gus Yahya Merespons soal Wacana Meliburkan Sekolah Selama Ramadan, Silakan Disimak

Jumat, 03 Januari 2025 – 17:20 WIB
Konferensi pers isu terkini di Kantor PBNU, Kramat, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (3/1). Foto: Ryana Aryadita/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA PUSAT - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Yahya Cholil Staquf menanggapi wacana Kementerian Agama (Kemenag) yang akan meliburkan sekolah sebulan selama Ramadan.

Menurut dia, bila pemerintah ingin meliburkan para siswa selama Ramadan, maka sudah harus menyiapkan tugas yang bisa dikerjakan siswa selama libur tersebut.

BACA JUGA: Rhoma Irama Setuju Libur Sekolah Selama Ramadan

Hal itu diungkapkan Gus Yahya dalam konferensi pers isu terkini di Kantor PBNU, Kramat, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (3/1).

“Kalau libur itu, selama libur disuruh apa? Itu saya kira. Nah, ini yang saya lihat selama ini belum pernah ketemu model yang bisa diandalkan,” ucap Gus Yahya.

BACA JUGA: Rencana Anies Meliburkan Sekolah selama Asian Games Disoal

Dia menuturkan Indonesia sudah beberapa kali menerapkan libur sebulan penuh selama Ramadan.

Saat itu, siswa diminta melakukan berbagai macam tugas seperti wajib tarawih dan dibuktikan dengan tanda tangan sang imam.

BACA JUGA: Gus Yahya Ingin PBNU Berkontribusi dalam Program Makan Siang Bergizi Gratis

Lalu ada juga tugas mengaji dan menghafal berbagai macam surah dalam Al-Quran.

“Tapi apakah itu model yang bisa kita andalkan? Tergantung, sebetulnya tergantung kerangkanya ini mau kita suruh apa anak-anak ini selama Ramadan itu,” kata dia.

Dia menyontohkan, untuk siswa dan siswi di pesantren biasanya lebih banyak tugas saat Ramadan. Salah satunya ialah mengaji lebih banyak.

Namun, kata dia, di luar Ramadan santri diminta mengaji 3 kali dalam sehari, tetapi saat bulan suci, mereka bisa membaca Al-Quran sebanyak 6 sampai 7 kali.

“Karena idenya adalah memanen barokah sebesar-sebesarnya dari Ramadan ini, sehingga mengajinya malah diintensifkan supaya barokahnya bisa dapat lebih banyak. Itu kalau pesantren,” jelasnya.

Sebelumnya, wacana libur sekolah sebulan penuh selama Ramadan mencuat ke publik.

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengatakan pola tersebut sudah diterapkan di lingkungan Pondok Pesantren di bawah Kemenag.

“Sebetulnya sudah diterapkan di Pondok Pesantren. Kalau di madrasah dan pesantren itu memang ada libur,” ujar Nasaruddin.

Namun, wacana ini belum diberlakukan secara luas untuk sekolah di luar madrasah dan pesantren. (mcr4/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menjelang Pelantikan Prabowo, Gus Yahya Bicara Soal Harapan Besar


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler