jpnn.com, INCHEON - Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas meminta semua kader Ansor dan Banser menunjukkan perilaku positif.
Menurut pria yang karib disapa Gus Yaqut itu, Ansor dan Banser tidak hanya menjadi etalase Nahdlatul Ulama (NU).
BACA JUGA: Risma: Ansor, Tolong Ditangani soal Masjid dan Musala
Gus Yaqut mengatakan, Ansor dan Banser juga harus menjadi etalase Islam Indonesia.
"Anggota Ansor dan Banser tidak hanya menjadi etalase NU di Korea Selatan, tapi juga menjadi etalase Islam Indonesia. Tidak boleh bertindak kasar, tidak gampang menyalahkan orang lain, mesti toleran, membantu sesama. Harus menunjukkan sebagai muslim yang ramah agar tidak ada anggapan Islam itu mengerikan, suka teror, dan lain-lain," kata Gus Yaqut dalam diklat terpadu dasar (DTD) sekaligus pengukuhan Pengurus Cabang GP Ansor Korea Selatan, Rabu (14/2).
BACA JUGA: Gus Yaqut: Pelaku Teror Gereja St Lidwina Tergila-gila Agama
Menurut Gus Yaqut, seluruh kader Ansor dan Banser wajib menjaga wajah Islam yang ramah, termasuk di Korsel.
"Masyarakat Korsel akan melihat wajah Islam dan Indonesia dari sahabat-sahabat Ansor dan Banser. Tugas berat, tapi saya yakin sahabat-sahabat mampu," kata Gus Yaqut.
BACA JUGA: Gus Yaqut Beber 5 Sikap GP Ansor soal Holding BUMN
Dalam kesempatan itu, Gus Yaqut juga menyampaikan apresiasi tinggi atas semua aktivitas yang telah dilakukan dalam merawat dan mengembangkan NU, Ansor, dan Banser di Korsel.
"Salut saya dengan sahabat-sahabat semua yang telah merelakan waktu, tenaga, dan penghasilan untuk merawat NU, termasuk mendirikan Ansor dan Banser Korsel," kata Gus Yaqut.
Gus Yaqut menuturkan, kader Ansor dan Banser merupakan harapan NU pada masa depan.
Karena itu, dia berharap para kader Ansor dan Banser terus menunjukkan sikap yang baik.
"Jika kader Ansor dan Banser melangkah tidak benar dalam mengelola organisasi, maka NU di masa depan akan hancur, dan tidak dihargai oleh kelompok lain," ujar Gus Yaqut.
Gus Yaqut juga mengingatkan bahaya radikalisme agama yang menjadi ancaman serius belakangan ini.
Menurut Gus Yaqut, NU dan Indonesia akan hancur jika ancaman itu tak diatasi.
Karena itu, NU, Ansor, dan Banser akan selalu berada di garis terdepan dalam menjaga Indonesia dari segala rongrongan.
"NU itu lahir untuk Indonesia. Indonesia itu didirikan salah satunya oleh para muassis NU Hadratussyekh Hasyim Asy'ari, Mbah Wahab Chasbullah, Mbah Bisri Sansuri, dan lain-lain. Indonesia juga berdiri sudah atas pertimbangan syariat yang mengayomi semua. Jadi, kalau ada yang mau mendirikan selain Indonesia seperti sekarang ini, maka kita harus lawan," kata Gus Yaqut.
Dia menambahkan, ancaman itu tidak hanya terjadi di dunia nyata, tapi juga di dunia maya.
Hal itu terbukti dari banyaknya ujaran kebencian, hoaks, dan fitnah di media sosial (medsos).
"Tinggal mencari pintu masuk untuk terjadi bentrokan fisik. Makanya kita harus hati-hati, bijak dalam bermedsos,” lanjut Gus Yaqut.
Di sisi lain, Gus Yaqut berharap KBRI Seoul tidak ragu-ragu bekerja sama dengan Ansor dan Banser.
“Atase Pertahanan KBRI Seoul Pak Oka Wirayuda dan Atase Tenaga Kerja KBI Seoul Bu Rosi Manulang tidak perlu menyangsikan komitmen kami terhadap NKRI. Sebab, jejak sejarah sudah membuktikan bahwa Banser ikut berjuang memerdekakan Indonesia. Kerja sama ini saya harapkan bisa terjalin harmonis,” tegas Gus Yaqut.
Acara itu sendiri diikuti anggota Banser dan Ansor yang merupakan pekerja Indonesia di Korsel.
Beberapa figur juga menghadiri acara itu. Di antaranya, Sekjen GP Ansor Adung Abdul Rochman, Kasatkornas Banser Afla Israeni, dan Rais Syuriah PCI NU Korea Selatan KH. Ulin Huda. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gus Yaqut: Ansor Akan Gelar Turnamen Piala Hariyanto Arbi
Redaktur & Reporter : Ragil