jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas mengecam aksi teror di Gereja St Lidwina, Sleman, Jogjakarta, Minggu (11/2).
Pria yang karib disapa Gus Yaqut itu juga mendesak pihak berwajib mengusut tuntas aksi teror tersebut.
BACA JUGA: Densus 88 Dikerahkan Usut Serangan di Gereja St Lidwina
Gus Yaqut menduga ada motif tertentu atas serangkaian aksi teror belakangan ini.
"Kami minta aparat kepolisian usut tuntas kasus ini dan apa motif di belakangnya. Jangan asal dibilang pelakunya diduga gila. Masa semua kejadian teror pelakunya gila semua. Aneh," kata Gus Yaqut di sela Diklat Terpadu Dasar Pimpinan Cabang GP Ansor Korea Selatan di Stella Marina Hotel, Incheon, Korea Selatan, Minggu (11/2).
BACA JUGA: Teror Sasar Gereja, Ini Respons Baitul Muslimin Indonesia
Gus Yaqut tidak yakin pelaku benar-benar gila. Apalagi, aksi teror ini terjadi tidak berselang lama dan menimpa tokoh agama.
Mulai ulama Nahdlatul Ulama (NU) Ustaz Persis di Jawa Barat, biksu di Tangerang, dan sekarang umat Katolik di Sleman.
BACA JUGA: Tragedi Gereja St Lidwina, Ketua MPR: Hentikan Adu Domba!
"Kalau menurut saya, pelaku memang gila, tapi bukan secara psikologis atau fisik, tapi tergila-gila agama. Pelaku gila karena pemahaman agama yang salah," kata Gus Yaqut.
Gus Yaqut mengatakan, menurut info yang diterima GP Ansor, pelaku teror di Gereja St Lidwina bernama Suliyono terindikasi mulai terpapar radikalisme agama setelah Pilkada DKI Jakarta 2017.
Pelaku juga diketahui sebagai mahasiswa dan menjadi santri di sebuah pondok pesantren di Magelang, Jawa Tengah.
Menurut Gus Yaqut, dengan latar belakang pelaku seperti itu, ada motif di balik serangkaian kasus teror belakangan ini.
Selain motif agama, lanjut dia, sangat mungkin ada faktor politik di belakangnya.
"Sebab itu, sekali lagi saya minta aparat mengusut tuntas kasus ini, termasuk kasus-kasus sebelumnya. Saya ingatkan kepada semua pihak di luar sana, jangan macam-macam terhadap Indonesia. Jangan ganggu Indonesia. Kami akan lawan setiap upaya yang mengancam Indonesia," tegas Gus Yaqut.
Gus Yaqut mengingatkan semua pihak tida mempertaruhkan Indonesia untuk kepentingan sesaat atau kepentingan politik atas nama apa pun.
"Dengan sumber daya yang kami punya, info yang kami gali, GP Ansor juga sedang cari apa motif sebenarnya yang terjadi. Ini masalah serius. Aparat harus tuntas usut semua kasus tersebut jangan sampai tercipta instabilitas," ujar Gus Yaqut.
Gus Yaqut juga menginstruksikan anggota Banser turun mengamankan gereja di Sleman maupun di Yogyakarta.
"Saya instruksikan Banser berkoordinasi dengan aparat kepolisian ikut membantu mengamankan tempat-tempat ibadah, termasuk gereja yang di Sleman dan Yogyakarta," kata Gus Yaqut. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gereja Diserang Lagi, DPRD Ajak Warga Jogja Ora Wedi
Redaktur & Reporter : Ragil