Gus Yaqut Bilang Kemenag Hadiah untuk NU, Kapitra Ampera Meradang

Minggu, 24 Oktober 2021 – 14:03 WIB
Politikus PDIP Kapitra Ampera menanggapi pernyataan Gus Yaqut soal Kemenag hadiah negara untuk NU. Ilustrasi Foto: Elfany Kurniawan/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Kapitra Ampera menanggapi pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas tentang Kementerian Agama atau Kemenag hadiah dari negara untuk Nahdlatul Ulama (NU). 

Kapitra menyampaikan kalimat menohok untuk menteri yang akrab disapa dengan panggilan Gus Yaqut itu.

BACA JUGA: Gus Yaqut Sebut Kementerian Agama Hadiah Negara untuk NU, Anwar Abbas Bereaksi Keras

"Kalau sekolah sampai gerbang, ya begitu pemahamannya. Salah-salah," kata Kapitra Ampera kepada JPNN.com, Minggu (24/10) 

Kapitra menjelaskan Kemenag dicetuskan oleh Muhammad Yamin untuk menjadi kementerian yang khusus mengurusi seluruh aktivitas keagamaan masyarakat. 

BACA JUGA: Kabar Gembira dari Gus Yaqut soal Insentif Guru Madrasah Non PNS, Siap-Siap Saja

"Jadi, kalau kita lihat sejarah menag yang pertama itu H.M Rasjidi dari Muhammadiyah. Pencetus Kemenag itu semua dari Muhammadiyah," lanjutnya. 

Dia menegaskan tujuan pembentukan Kemenag tidak dikhususkan untuk satu organisasi Islam saja. 

BACA JUGA: 5 Fakta Sukmawati Soekarnoputri Pindah Agama, yang Terakhir Mungkin Anda Baru Tahu

"Nah, kekeliruan seperti ini membuat kedangkalan berpikir yang justru menimbulkan dampak terus-menerus, konfliknya terpelihara di masyarakat," tuturnya. 

Oleh karena itu, mantan pengacara Habib Rizieq Shihab tersebut mengatakan Presiden Jokowi seharusnya mengganti Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang sering memberikan pernyataan kontroversial. 

"Sejak mulai menjabat itu bukan membangun harmonisasi dan kesejukan, tetapi selalu bikin kontroversi dan konflik," cetus Kapitra. 

Dia menegaskan jika menteri agama tidak diganti, bukan tidak mungkin Presiden Jokowi menjadi sasaran masyarakat yang tersulut pernyataan Gus Yaqut tersebut.(mcr8/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur : Soetomo
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler