jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum GP Ansor H Yaqut Cholil Quomas menilai, dari sekian partai politik yang eksis di Indonesia, hanya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang serius menangani persoalan terorisme. Sementara partai lain, hanya membahas aspek politiknya saja.
“Yang lain ngomong soal politiknya saja. Ansor memang tidak ada urusan dengan politik. Tapi dari sekian parpol yang memberi pernyataan soal terorisme itu, hanya PKB yang serius mencari akar persoalan dan cara penyelesaiannya,” kata Gus Yaqut usai bertemu Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di Kantor DPP PKB Jakarta, pada Selasa (15/5).
BACA JUGA: Bang Haji Rhoma Minta Pemerintah Introspeksi
Atas alasan itu pula, Gus Yaqut menggiring ormas yang dibawahinya menuju PKB. Sebab, persoalan terorisme juga menjadi perhatian utama GP Ansor saat ini.
“Alasan kami ke PKB karena kami yakin apa yang kami kaji ini bisa dieksekusi di partai politik. Dan Alhamdulillah dapat respon positif dari PKB,” ujarnya.
BACA JUGA: Silatnas Gelar Doa Bersama untuk Korban Terorisme
Sementara Muhaimin alias Cak Imin menyatakan senada dengan misi GP Ansor. Dari pertemuan keduanya, melahirkan beberapa rekomendasi yang akan diperjuangkan PKB terkait terorisme dan radikalisme di Indonesia.
“Saya bersama Ketum Ansor melakukan koordinasi tentang langkah-langkah yang akan kami lakukan untuk memberantas terorisme. Hasil pertemuan ini melahirkan beberapa rekomendasi dan masukan yang akan kami perjuangkan,” terang Cak Imin kepada awak media.
BACA JUGA: Wanita Bercadar Diamankan, Suaminya Teman Perwira Densus 88
Secara garis besar, rekomendasi tersebut berisi tiga poin. Yaitu langkah preventif (pencegahan), pemetaan (mitigas), dan post radikal (tindak lanjut).
“Soal pencegahan, pemerintah dan semua elemen harus bersama-sama membersihkan benih-benih intoleransi. Mulai dari masjid, kementerian atau instansi, maupun kampus-kampus. Karena faham intoleransi menjadi akar dari terorisme,” ungkapnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Harus Minta Komitmen Pejabat Terkait Sikat Terorisme
Redaktur & Reporter : Adil