jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas menduga organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) sedang berupaya memanipulasi pikiran masyarakat.
Dugaan muncul setelah pimpinan HTI menyangkal bahwa bendera yang dibakar kader Banser pada peringatan Hari Santri Nasional yang digelar di Limbangan, Garut, Jawa Barat, Senin (22/10) kemarin, merupakan bendera HTI.
BACA JUGA: Menag Sebut Pembakaran Bendera Tauhid Mengusik Citra Santri
"Kalau mereka melakukan penyangkalan-penyangkalan, artinya mereka sedang berusaha memanipulasi kesadaran publik. Kalau itu yang terjadi, maka harus sama-sama dilawan," ujar Gus Yaqut di kantor PP GP Ansor, Jakarta, Rabu (24/10).
Gus Yaqut kemudian menyebut beberapa alasan Ansor menyebut bendera yang dibakar merupakan milik organisasi terlarang HTI. Pertama, bendera yang dibakar sama persis dengan bendera yang selalu dikibarkan HTI.
BACA JUGA: Konon Eks Anggota HTI Ogah Pilih Jokowi
"Jejak digital itu enggak bisa bohong. Di banyak kegiatan HTI, misalnya di Gelora Bung Karno pada 2013 lalu, mereka mengibarkan bendera yang sekarang dikenal sebagai bendera HTI," ucapnya.
Alasan lain, Gus Yaqut juga menyebut petinggi HTI mengakui bendera berwarna hitam dengan lafadz kalimat tauhid, merupakan bendera mereka. Hal tersebut terungkap pada persidangan pembubaran HTI di pengadilan beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Gus Yaqut: Santai Saja, Saya Akan Hadapi Proses Hukum
Kebetulan salah seorang pengacara pemerintah ketika itu, kata Gus Yaqut, merupakan kader Banser di LBH Ansor.
"Di situ disampaikan, apa yang dikenal sebagai bendera HTI, ditunjuk oleh mereka. Jadi, mereka mengakui. Kalau sekarang mereka membantah, ada kesan sengaja memanipulasi umat Islam untuk kepentingan tertentu," katanya.
Gus Yaqut menegaskan, HTI tidak bisa membantah hanya dengan mengatakan pada bendera tersebut tak ada tulisan HTI. Dia kemudian mencontohkan bendera Merah Putih, sama sekali tidak terdapat kata Indonesia. Namun, dunia mengakui bahwa Merah Putih merupakan bendera Indonesia.
"Contoh lain, bendera dengan simbol palu arit, itu kan enggak ada tulisannya. Kalau bendera itu beredar di jalan-jalan, kita mau ngomong itu bendera palu arit atau bendera PKI," pungkas Gus Yaqut.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... TKN Puji Kesigapan Polisi Usut Pembakaran Bendera Tauhid
Redaktur & Reporter : Adil