Gus Yaqut: Saya Menag Semua Agama, Menghadiri Natal Itu Boleh

Selasa, 27 Desember 2022 – 22:50 WIB
Yaqut Cholil Quomas (kanan). Foto: M. Fathra Nazrul Islam/JPNN

jpnn.com, MATARAM - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyapa umat Kristiani yang tengah merayakan Natal di Gereja Katolik St. Maria Immaculata, di Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Menteri agama menjelaskan bahwa dalam kegiatan keagamaan di semua agama, ada dimensi riligius atau ritual, dan ada dimensi sosial.

BACA JUGA: Menag Yaqut Gembira Perayaan Natal 2022 Berjalan Aman dan Lancar

“Misa bagian dari dimensi ritual religius. Saya sebagai muslim, tidak akan ikut misa natal,” tegas Gus Yaqut, sapaan menag, saat menyampaikan sambutan di depan seribu lebih jemaah umat Katolik dan Kristen, di Gereja Katolik St. Maria Immaculata, Mataram, Senin (26/12) malam.

Namun, lanjutnya, dalam ritual sosial, sebagai warga negara, apalagi sebagai menteri semua agama, tidak hanya satu agama, dia ikut hadir dalam perayaan natal umat Katolik dan Kristen, itu boleh saja.

BACA JUGA: Bawaslu Temui Menag Yaqut Bahas Kampanye di Masjid, Singgung Anies

Kondisi ini, kata Menag Yaqut, sama halnya saat umat muslim merayakan idulfitri. Umat selain muslim, tidak perlu melakukan salat idulfitri. Kalau ada umat lain ingin silaturahmi dan halalbihalal, saling memaafkan, itu tidak masalah.

Di hadapan umat Kristiani, Menag Yaqut berbagi cerita bahwa pada malam natal 2022, dirinya menyapa umat Katolik di Gereja Paroki St. Yoseph Naikoten, Kota Kupang, NTT. Mayoritas penduduk NTT beragama Katolik dan Kristen. 

BACA JUGA: Menag Yaqut Punya Kewenangan Menentukan Rektor PTK, Ternyata Ada Aturannya

Sehari setelahnya, Menag menyapa umat Kristiani di NTB, provinsi dengan mayoritas penduduk muslim.

“Saya bersyukur, dua tempat yang saya tinjau perayaan natalnya, semua dalam keadaan aman dan nyaman. Tentu ini berkat kerja keras semua pihak, terutama kepolisian, dalam memberikan rasa aman bagi umat dalam beribadah,” tuturnya.

Dia berharap ini menjadi gambaran bagaimana masyarakat, terutama di NTT dan NTB sudah makin dewasa dalam menyikapi setiap perbedaan.

Menurut Menag Yaqut, Indonesia memiliki banyak keberagaman, termasuk dalam agama. Tidak ada Indonesia, jika tidak ada Islam. 

Tidak ada Indonesia, jika tidak ada Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Khonghucu, dan agama-agama lokal lainnya. Sebab, Indonesia dimerdekakan oleh semua kelompok agama, bukan hanya satu kelompok agama saja.

“Tidak boleh satu kelompok agama mengeklaim bahwa mereka paling berjasa dan berhak atas negeri ini,” tuturnya.

Menag mengajak umat beragama untuk memperkuat dan memperkokoh tekad bersama dalam menjaga keragaman dan kebhinekaan Indonesia.

"Berbeda itu tidak dilarang. Perpecahan itu yang harus dihindari. Jangan pernah lelah mencintai Indonesia. Selamat natal 2022 dan selamat tahun baru 2023,” pungkas Menag Yaqut Cholil Qoumas. (esy/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler