jpnn.com - JAKARTA - Jaringan Gusdurian Jawa Barat membantah dan mengklarifikasi keterlibatan sekelompok orang yang mengatasnamakan Komunitas Gusdurian Jabar dalam mendukung calon presiden-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Hal ini disampaikan koordinator resmi Jaringan Gusdurian wilayah Jawa Barat Wawan Gunawan dalam siaran pers yang diterima JPNN, Minggu (29/6) malam.
BACA JUGA: Tegaskan, Jokowi-JK tak Akan Hapus Sertifikasi Guru
Dikatakan, jaringan Gusdurian merupakan wadah para pencinta Alm KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang didirikan secara resmi oleh keluarga dan sahabat Gus Dur.
Dijelaskan, jaringan Gusdurian ingin merawat dan mewarisi nilai-nilai Gus Dur melalui jalur kultural. Gerakan ini berada di bawah koordinasi putri almarhum Gus Dur, Alissa Wahid.
BACA JUGA: JK : Revolusi Bukan Pemberontakan
ââ¬Âª"Dalam masa pemilihan presiden ini, Komunitas Gusdurian bersikap netral dan tidak mendukung salah satu capres/cawapres. Sikap ini merupakan kode etik yang telah disepakati bersama oleh seluruh GUSDURian, pada Konsolidasi Jaringan GUSDURian Nasional, tahun 2013 lalu," kata Wawan.
Pernyataan sekaligus klarifikasi ini disampaikan menyikapi munculnya pemberitaan di sejumlah media yang menyebutkan Gusdurian Jawa Barat mendukung pasangan Prabowo-Hatta sebagaimana dideklarasikan di Bandung, Sabtu (28/6). (fat/jpnn)
BACA JUGA: Hatta Janjikan Tambahan 800 ribu Guru
ââ¬ÂªBerikut pernyataan sikap Gusdurian Jawa Barat:
ââ¬Âª1. GUSDURian Jawa Barat tidak mendukung capres dan cawapres tertentu.
ââ¬Âª2. Menyayangkan pencatutan nama Gus Dur untuk semata kepentingan politikââ¬Â¬.
ââ¬Âª3. Menyesalkan penggunaan nama Komunitas Gusdurian dalam deklarasi dukungan terhadap pasangan capres-cawapres manapun. Klaim ini telah menciderai kenetralan dan kemurnian serta ketulusan kerja-kerja social-kultural yang panjang dari seluruh elemen Jaringan GUSDURian Indonesia dan telah mengurangi kepercayaan publik pada kenetralan kerja jaringan di masa depan.ââ¬Â¬
ââ¬Âª4. Menyesalkan eksploitasi nama Gus Dur oleh Gubernur Jabar, Ahmad Heriyawan, yang sama sekali tidak memiliki pemikiran dan sikap sebagaimana yang diajarkan Gus Dur. Kami mempertanyakan klaim Ahmad Heryawan, selaku Ketua Tim Pemenangan Jawa Barat salah satu capres/cawapres, atas dukungan dari Komunitas Gusdurian. Hal ini mengingat selama masa jabatannya Ahmad Heryawan membiarkan sejumlah kasus intoleransi agama terjadi di Jabar. Malah, salah satu kebijakan diskriminatif yang telah dikeluarkan oleh Aher adalah pergub mengenai pelarangan ahmadiyah, yang di banyak tempat di Jawa Barat menjadi pemicu konflik dan alasan penyerangan terhadap kelompok ahmadiyah.ââ¬Â¬
ââ¬Âª5. Menyayangkan kehadiran Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (sebagaimana disebutkan dalam pemberitaan) pada acara deklarasi tersebut. Hal ini mengingat peran dan fungsi lembaga yang merepresentasikan pemerintah dan tokoh agama tersebut seharusnya bisa berdiri netral di atas kepentingan politik dan golongan. Ini kesalahan yang fatal.ââ¬Â¬
ââ¬ÂªSelanjutnya, kami juga ingin menyatakan, jika seseorang atau sekelompok orang betul-betul mencintai dan menghormati Gus Dur, tolong jangan hanya memanfaatkan nama Gus Dur untuk kepentingan politik sesaat saja, tetapi sungguh-sungguhlah pelajari pemikirannya dan ikuti ajaran-ajarannya.ââ¬Â¬
ââ¬ÂªDemikian, terimakasih.
ââ¬ÂªBandung, 29 Juni 2014
Wawan Gunawan
Koordinator Jaringan GUSDURian Jawa Barat
Wassalam
BACA ARTIKEL LAINNYA... Industri Asing Harus Transfer Teknologi
Redaktur : Tim Redaksi