Industri Asing Harus Transfer Teknologi

Minggu, 29 Juni 2014 – 21:45 WIB

jpnn.com - JAKARTA -- Cawapres Jusuf Kalla menegaskan bahwa perkembangan teknologi memang bergerak sangat cepat.

Menurutnya, perkembangan informasi dan teknologi bisa mencapai 100 persen hanya dalam tempo waktu 18 bulan. "Bila tidak diikuti maka kita akan jadi konsumen," kata JK menjawab pertanyaan moderator dalam debat cawapres, di Hotel Bidakara, Jakarta, Minggu (29/6).

BACA JUGA: Ketua Balitbang Golkar Rasakan Aroma Tekanan di Balik Pemecatan Nusron Cs

Moderator Dwikorita Karnawati, yang juga Wakil Rektor Universitas Gadjah Mada Bidang Kerja Sama, itu menanyakan soal Indonesia yang sudah menjadi pasar produk teknologi asing. Padahal negeri ini punya ratusan perguruan tinggi, lembaga riset dan industri, tapi belum terlihat sinegri antarlembaga itu.

"Apa yang salah? Bagaimana mensinergikan agar teknologi strategis Indonesia dapat berkembang?" kata moderator.

BACA JUGA: Ini Trik JK Agar SDM Berkualitas tak Lari ke Luar Negeri

Nah, JK menegaskan, jika industri berteknologi dari luar ingin masuk ke Indonesia, maka mereka harus mentransfer teknologinya. "Misalnya industri mobil, elektronik dan lainnya harus transfer teknologi," katanya.

Kerjasama perguruan tinggi dan lembaga riset dalam pandangan mantan Ketua Umum Partai Golkar ini juga harus mengikat. Masing-masing perguruan tinggi harus punya fokus masing-masing. Sehingga bisa mengembangkan industri tersebut. Menurutnya, itu pula yang sudah dilakukan Jepang.

BACA JUGA: Anggaran Riset Rp 10 T, Jumlah Guru Ditambah 800 Ribu

Dia mengatakan, perguruan tinggi juga harus mendapat share besar dari setiap inovasi. Sedangkan perusahaan yang mengeluarkan cost production harus mendapatkan keringanan pajak. (boy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... JK: Perguruan Tinggi dan Swasta Harus jadi Kekuatan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler