Ha ha, Uang Asing Keluaran Dimas Kanjeng Hasil Cetakan Ngawur

Minggu, 02 Oktober 2016 – 08:14 WIB
Sebagian dari barang bukti korban penipuan yang diduga dilakukan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, di Polda Jatim. Foto: M ROMADONI/RADAR SURABAYA/JPNN.com

jpnn.com - SURABAYA – Dimas Kanjeng Taat Pribadi sepertinya telah melakukan perencanaan yang matang dalam setiap tindakannya hingga mampu manggaet banyak pengikut.

Salah satunya memesan benda khusus kepada produsen di luar padepokannya. Mulai mata uang asing, lempeng emas palsu, bolpoin laduni, dapur ATM, kantong untuk perhiasan, jubah, sampai alat khusus pengganda uang. 

BACA JUGA: Marwah Daud Masih Setia, nih Omongannya soal Padepokan Dimas

Polisi kini memburu pembuatnya untuk menguatkan pembuktian kasus penipuan.

Adanya benda-benda khusus itu terkuak setelah polisi melakukan penggerebekan yang disertai penangkapan Dimas Kanjeng di padepokannya pada 22 September lalu. 

BACA JUGA: Mbak-mbak SPG Ini Transaksi Bareng Om di Facebook

Juga adanya laporan tiga korban yang mengaku tertipu modus penggandaan uang Dimas Kanjeng.

Berdasar data yang dihimpun Jawa Pos, salah satu benda khusus tersebut diamankan pada saat Polda Jatim menggerebek Padepokan Dimas Kanjeng. 

BACA JUGA: Penemuan Mayat Gadis Dalam Septictank Masih Misteri

Saat itu polisi tidak hanya menangkap dan menahan tersangka kasus pembunuhan berencana tersebut. 

Polisi juga mengamankan sejumlah barang yang diduga sebagai sarana melakukan penipuan.

Benda-benda itu antara lain adalah satu koper berisi sembilan mata uang asing. Ada dolar Singapura, euro, dinar Iraq, bath Thailand, kyat Myanmar, dan sebagainya. 

Uang kertas tersebut tersimpan rapi di dalam tas. Masing-masing dikelompokkan dengan ikatan kertas sesuai jenisnya. Misalnya, dolar Singapura menjadi satu bundel dengan jenis yang sama.

Di antara sekian banyak uang kertas, terdapat beberapa yang janggal. Salah satunya adalah mata uang euro. 

Dari segi ukuran, uang itu bisa dikatakan sama persis dengan uang kertas Rp 100 ribuan. Yang janggal justru nilai nominalnya. 

Satu lembarnya tertulis 1.000.000. Padahal, mata uang euro paling besar adalah pecahan 500.

Awalnya polisi tidak mencurigai kejanggalan pecahan tersebut. Apalagi, keaslian uang itu belum diteliti. 

Kecurigaan baru muncul setelah mendengar informasi bahwa pecahan mata uang tersebut yang ternyata mentok di angka 500. 

Akhirnya uang pecahan 1.000.000 euro itu diyakini palsu. 

Sampai berita ini ditulis, polisi belum menghitung ada berapa lembar mata uang euro pecahan 1.000.000.

Bukan itu saja, ada juga uang dolar Singapura. Sekilas bentuk dan warnanya mirip uang kertas dolar Amerika. 

Yang agak janggal, nominal uang tersebut adalah 10.000 dolar. Sebab, pecahan 10.000 dolar Singapura sudah jarang digunakan.

Yang lebih janggal lagi adalah ukurannya. Duit kertas itu berukuran jumbo. Polisi belum mengukur pasti dimensinya. Tapi, diperkirakan uang tersebut berukuran 10 x 15 cm. 

”Besarnya dua kali dompet. Enggak mungkin bisa masuk dompet,” ucap seorang polisi yang menolak menyebutkan namanya. 

Duit jumbo itu didapat setelah M. Nur Najmul Muin melaporkan kasus penipuan yang diduga dilakukan Dimas Kanjeng terhadap Najmiah Muin, ibu kandungnya. 

Saat melapor, dia membawa uang kertas jumbo pemberian Dimas Kanjeng itu beserta barang bukti lainnya.

Ada juga uang kertas dinar Iraq pecahan 10.000. Uang tersebut mirip aslinya. Yang janggal, duit kertas itu masih belum terpotong. 

Dalam lembaran besar terdapat 15 lembar uang dengan pecahan masing-masing 10.000. 

Seorang sumber di Polda Jatim menyebutkan, uang itu sangat mungkin palsu. Sebab, nominal dan ukurannya tidak sama dengan yang beredar resmi. 

Bahkan, ada nominal dan ukuran yang tidak masuk akal. Dari pemeriksaan sementara, polisi mendapat kabar awal bahwa barang-barang tersebut memang sarana khusus untuk menipu korban.

Benda-benda itu tidak dibuat di dalam padepokan. Tapi dipesan kepada penyedia jasa tertentu yang sudah menjadi langganan Dimas Kanjeng. 

Hal tersebut terlihat dari label di beberapa tumpukan kertas yang disebut-sebut sebagai uang mentah. Label itu bertulisan gudang 1 dan 3 Jateng. 

Bukan itu saja, alat-alat khusus yang diklaim bisa menggandakan uang juga dipesan khusus kepada produsen. Seperti pulpen laduni, emas batangan palsu, dan perhiasan emas palsu. 

Dalam jangka waktu tertentu, barang-barang tersebut dikirim ke padepokan dan dikelola para sultan (bawahan Dimas Kanjeng). 

Benda-benda itu menjadi salah satu fokus pemeriksaan penyidik. Polisi sedang memburu produsen benda-benda tersebut. 

Jika ditemukan, mereka bisa menjadi penguat bahwa perbuatan Dimas Kanjeng memang penipuan. 

Kasubdit Keamanan Negara Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Cecep Ibrahim saat dikonfirmasi mengaku belum bisa berkomentar banyak. 

Terkait lembaran uang asing, Polda Jatim akan berkoordinasi dengan kantor perwakilan negara sahabat di Indonesia. ”Nanti mereka cek. Duit itu asli apa enggak,” jelasnya.

Menurut Cecep, duit tersebut nanti menjadi barang bukti kasus penipuan. Sebab, ada nominal dan bentuk yang tidak wajar. Bahkan, dipastikan uang tersebut tidak berlaku dan tak bisa digunakan sebagai sarana jual beli.

Cecep menambahkan, penyidik akan mencari tahu di mana benda-benda itu dibuat. Dugaan sementara, benda tersebut memang dibuat khusus untuk menjalankan aksi Dimas Kanjeng.

”Nanti didalami pada saat pemeriksa saksi. Pasti mereka tahu,” ujarnya. (eko/c9/nw)

Mata Uang Asing Keluaran Dimas Kanjeng

1. Dolar Singapura pecahan 10.000

Catatan: Di Singapura pecahan 10.000 jarang dipakai.

2. Euro pecahan 1.000.000

Catatan: Pecahan uang euro tertinggi adalah 500.

3. Dinar Iraq pecahan 10.000

4. Kyat Myanmar pecahan 1.000

Keterangan: Ada sembilan mata uang asing yang dikeluarkan padepokan Dimas Kanjeng. Tapi, penyidikan belum sampai pada identifikasi uang.

Sumber: Polda Jatim

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perampokan Rp 1,9 Miliar, Sang Sopir Dapat Bagian Fantastis


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler