jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menanggapi pernyataan Habib Idrus Jamalullail yang mendoakan agar Presiden Joko Widodo dan Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri mendapat umur yang pendek.
Doa ini dipanjatkan Habib Idrus pada Sabtu (14/11) lalu, dalam acara Maulid Nabi Muhammad SAW yang diisi oleh Habib Rizieq Shihab di Petamburan, Jakarta Pusat.
BACA JUGA: Ruhut Sitompul Menunggu Biang Kerok Kadrun-kadrun Dicomot
Doa tersebut kemudian menuai pro dan kontra di masyarakat karena menilai doa itu merupakan ujaran kebencian.
"Hal ini jelas merupakan provokasi dan ujaran kebencian yang parah. Lebih parah karena ini ditujukan untuk Presiden saat ini, dan Presiden Kelima kita," kata Ahmad Sahroni dalam keterangannya di Jakarta, Senin malam (16/11).
BACA JUGA: Gus Nabil: FPI Harus Mendorong Idrus Jamalullail Meminta Maaf kepada Megawati dan Presiden Jokowi
Menurut legislator Partai NasDem ini, pernyataan atau doa Habib Idrus tersebut tidak mencerminkan ajaran Nabi Muhammad SAW maupun contoh pemimpin umat yang baik bagi masyarakat.
"Saya juga ingin mengingatkan agar ulama maupun pemuka agama atau siapa pun yang punya massa, hendaklah berkata-kata yang baik. Ceramah yang menyejukkan, tidak memprovokasi. Berilah contoh yang baik bagi umat," harap Sahroni.
BACA JUGA: Tim Mabes Polri Dikerahkan Menangani Kasus Habib Rizieq
Politikus asal Tanjung Priok ini menyebutkan, kalaupun ada pihak yang memang dinilai membuat kesalahan, maka sebaiknya kritikan disampaikan secara santun dan pihak yang bersangkutan agar didoakan agar bisa menjadi lebih baik.
"Bukannya didoakan yang jelek-jelek. Ajaran agama kan jelas, enggak boleh itu mendoakan jelek. Itu bukan doa, tetapi sumpah serapah, Allah juga enggak akan mengabulkan,” pungkas Sahroni.(fat/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam