Habib Jindan Sebut Kebersihan Merupakan Aspek Utama dalam Beragama

Rabu, 21 Oktober 2020 – 16:50 WIB
Ulama Habib Salim Jindan dalam diskusi diskusi virtual Imun Kuat Libur Panjang Aman di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Rabu (21/10). Foto: tangkapan layar

jpnn.com, JAKARTA - Habib Salim Jindan mengatakan kebersihan merupakan hal yang utama diajarkan dalam seluruh agama yang diakui oleh negara ini.

Oleh karena itu, hal tersebut masih relevan dengan upaya pencegahan Covid-19 melalui protokol kesehatan virus Corona.

BACA JUGA: Satgas Covid-19 Minta Masyarakat di Rumah Saja saat Libur Panjang Oktober

"Seluruh agama yang diakui oleh pemerintah Indonesia pasti mengajarkan tentang kebersihan dan keimanan agar menjaga ibadah mereka semua tenang. Kalau ditanya tentang Islam, tentu mengajarkan tentang kebersihan," kata Jindan dalam diskusi diskusi virtual Imun Kuat Libur Panjang Aman di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Rabu (21/10).

Dalam Islam, kata Habib Jindan, semua umatnya diajarkan untuk orang tua untuk menjaga kebersihan. Seperti cuci kaki dan gosok gigi sebelum tidur, begitu juga saat bangunnya.

BACA JUGA: Polisi Amankan Ambulans yang Isinya tak Sesuai Fungsi, Hmm..

"Sampai agama mengajarkan bagaimana makan, beradaptasi di lingkungan pasti diutamakan lingkungan. Siapa pun orangnya, siapa pun pemeluk agamanya baik dia dari ulamanya, pendetanya, dari pastur, agama yang diizinkan negara ini pasti mengutamakan kebersihan," kata Jindan.

Dengan demikian, Jindan merasa heran apabila ada masyarakat Indonesia yang tidak menjaga kebersihan, khususnya menaati anjuran pemerintah terkait protokol kesehatan Covid-19.

BACA JUGA: Mahasiswa Kotim Apresiasi Langkah Satgas TMMD Bantu Desa Terisolasi

Di samping itu, Jindan juga semakin heran adanya pihak-pihak yang menyebarkan hoaks agar masyarakat untuk tidak percaya Covid maupun dampaknya.

"Informasi yang diterima masyarakat ini kadang sudah dibumbui oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang menumpangi Covid ini, akhirnya bikin gaduh di NKRI yang kita cintai ini. Ini bahaya," kata dia.

"Mereka saya katakan melalui medsos, sehingga jangan takut Covid, ini konspirasi, sehingga ini sebetulnya ini menghancurkan NKRI."

Jindan juga merasakan adanya keluhan dari jemaahnya terkait ketidakpatuhan terhadap protokol kesehatan Covid-19, seperti menggunakan masker.

Ia mendengar masyarakat lebih baik beli tempe dibanding masker.

Selain itu, Jindan mendengar aspirasi adanya masyarakat yang resah terkait penutupan masjid atau gereja di tengah pandemi Covid-19 ini, sementara mal masih dibuka.

Padahal, Jindan memandang ada aspek zonasi yang menentukan tempat umum itu dibuka atau ditutup.

"Karena faktor utama juga pendidikan. Orang dihormati karena ilmunya, orang dihargai juga karena pendidikannya. Kalau sudah pendidikan ini tidak bisa diajarkan ke anak-anak kita," jelas Jindan.

Ia mengajak seluruh tokoh agama di Indonesia untuk memberikan edukasi kepada masyarakat di tengah pandemi Covid-19 ini.

Jangan sampai masyarakat umum termakan hoaks dan informasi yang sesat.

"Inilah kami, bagaimana caranya terutama Satgas dan ulama dan tokoh agama semua hendaknya bisa menyejukkan, bukan menjadi gaduh di tengah-tengah memutus rantai Covid," jelas Jindan. (tan/jpnn)


Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler