Habib Muda Nusantara Serukan Persatuan

Kamis, 30 Mei 2019 – 21:02 WIB
Puluhan habib dan dai yang tergabung dalam Habib Muda Nusantara (Hadana), Kamis (30/5) berkumpul di Gedung Joang, Jakarta. Foto Hadana

jpnn.com, JAKARTA - Puluhan habib dan dai yang tergabung dalam Habib Muda Nusantara (Hadana) hari ini, Kamis (30/5) berkumpul  di Gedung Joang, Jakarta. 

Mereka mengaku prihatin dan kecewa atas kondisi bangsa saat ini. Terlebih, agama dibawa-bawa untuk kepentingan nafsu politik semata.

BACA JUGA: Bakornas LKBHMI PB HMI: Tangkap Aktor Intelektual di Balik Kerusuhan Aksi 22 Mei

Koordinator Hadana Habib Muhammad Shahir Alaydrus atau yang lebih dikenal Habib Syahdu menuturkan, agama sebagai panduan moral berpolitik. Namun, yang terjadi saat ini justru agama dijadikan kendaraan politik. 

Habib Syahdu lantas mencontohkan kejadian aksi demonstrasi berujung ricuh di Bawaslu belum lama ini.

BACA JUGA: Ketua DPR Minta Polisi Tindak Tegas Perusuh Aksi 21-22 Mei

"Bahwa mati dalam keadaan membela ambisi politik seseorang tidak bisa digolongkan ke dalam syuhada, tapi mati konyol," tegasnya.

Selama ini Hadana berkeliling hampir ke setiap daerah untuk mensyiarkan agama islam yang rahmatan lil alamin bagi seluruh masyarakat Indonesia, tergerak untuk meluruskan manipulasi agama dari kepentingan politik.

BACA JUGA: Ada Korban Tewas Saat Aksi 21-22 Mei, Polri Tegaskan Polisi Tak Dibekali Peluru Tajam

Sementara Anggota Hadana, Habib Abdullah Ba'bud mendukung aparat keamanan untuk menindak tegas para perusuh dan aktornya. 

"Kami meminta kepada seluruh ulama untuk sama-sama menciptakan suasana damai di bulan suci Ramadan," ujarnya.

Mengutip sebuah hadits riwayat Bukhari, kata Habib Abdullah, barang siapa yang tidak menyukai kebijakan penguasa, hendaklah ia bersabar.

Sebab siapa pun yang keluar/menentang/memberontak dari ketaatan kepada pemimpin barang sejengkal lalu ia mati, maka ia mati dalam keadaan jahiliyyah.

Habib Abdullah lantas mengajak para ulama dan habib untuk tetap bergandengan tangan dan senantiasa memberi kesejukan bagi umat.

"Ulama dan habib adalah perekat dan pemersatu bangsa. Jika mereka terpecah maka akan membahayakan Indonesia. Untuk itu mari kita sudahi perselisihan terkait politik. Sekarang saatnya bergerak bersama membangun bangsa dengan menjaga keutuhan NKRI," tandas dia.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahmad Syauqi Minta Seluruh Elemen Masyarakat Jaga Kondusivitas


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler