Habib Novel: FPI Sering Mendapat Penolakan di Daerah

Minggu, 15 Juli 2018 – 14:50 WIB
Habib Novel Bamukmin. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Novel Bamukmin menyayangkan adanya aksi penolakan Wasekjen FPI Habib Ja'far Shodiq di Bandara Juwata Tarakan, Kalimantan Utara, Sabtu (14/7). Novel mengaku, bukan kali ini saja kader FPI diintimidasi di sejumlah daerah.

“Memang FPI sering mendapatkan penolakan dan persekusi oleh gerombolan preman,” kata dia kepada JPNN.com, Minggu (15/7).

BACA JUGA: Kapolda: Banyak yang Tolak Pelantikan FPI di Kaltara

Menurut pria yang juga juru bicara Persaudaraan Alumni 212 ini, penolakan itu dilakukan oleh oknum masyarakat yang radikal dan fasis. Dia menambahkan belakangan ini banyak muncul kaum intoleran terutama di Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur.

"Sebelumnya, pertama FPI diadang dan dipersekusi di Bandara Cilik Riwut, Kalteng dengan intruksi gubernur rasis kala itu yaitu Teras Narang. Juga di Kalbar oleh Cornelis,” kata Novel.

BACA JUGA: Waketum FPI Tiba di Bandara, Disambut Aksi Penolakan

Meski demikian, lanjut Novel, pihaknya lebih menyayangkan aparat kepolisian yang tidak bisa meredam aksi intoleran. Menurut Novel, pembiaran dari polisi ini merusak nilai-nilai Pancasila dan kebinekaan.

“Karena mereka telah mengganggu ketertiban umum yaitu bandara yang harus dijaga keamanan dan ketertibannya,” jelas dia.

BACA JUGA: Ingat, Dua Kasus Ini Masih Menanti Habib Rizieq

Sekelompok massa ormas menggelar aksi, menolak kehadiran Wakil Ketua Umum FPI Habib Ja'far Shodiq yang ingin menghadiri Musyawarah Daerah (Musda) FPI di Kota Tarakan, Kaltara.

Massa ormas menggelar aksi demonstrasi di Bandara Juwata Tarakan, Sabtu (14/7). Ketua Koordinator Aksi, Markus mengungkapkan aksi penolakan kedatangan perwakilan FPI pusat karena track record (rekam jejak) FPI yang dinilai kerap kali melakukan aksi sweeping yang sangat meresahkan masyarakat.

“Saya rasa, tidak ada yang melarang suatu ormas jika tujuan ormas itu memang jelas untuk kebaikan. Namun karena adanya rekam jejak ini, masyarakat menolak masuknya ormas FPI ke Tarakan karena beberapa sikap mereka di berbagai wilayah yang melukai hati pemeluk agama lain. Karena itu yang kami inginkan, Tarakan dan Kaltara harus tetap damai. Dengan begitu, kita akan tetap hidup harmonis,” ungkap Markus.(tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hasil Survei: Siapa Pemimpin Umat Saat Ini? Habib Rizieq


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler