jpnn.com - JAKARTA - Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid meminta masyarakat Indonesia benar-benar mewaspadai potensi ekstremisme, radikalisme, dan intoleran berkedok agama melakukan upaya adu domba menjelang Pemilu 2024.
Menurut dia, yang juga harus diwaspadai masyarakat Indonesia adalah kemampuan dan keahlian kelompok politik khilafah mengembangkan lisannya untuk mengadu domba anak bangsa, menyampaikan narasi yang isinya hanya kebencian untuk memecah belah. “Itu yang harus diwaspadai," kata Habib Syakur dalam keterangan yang diterima, Sabtu (10/6).
BACA JUGA: Habib Syakur Sebut Ganjar Tegas Dalam Memberantas Terorisme Khilafah
Ulama asal Malang Raya ini mengingatkan tokoh nasional, tokoh politik, termasuk partai politik harus mendeteksi upaya-upaya perpecahan yang dibuat kelompok khilafah, ekstremisme, radikalisme, dan intoleransi. "Kelompok khilafah ini sebenarnya sudah membuat teror dengan narasi-narasi dan hasutan yang mereka buat," ujar Habib Syakur.
Dia menyebut kelompok radikalisme ekstremisme khilafah ini akan melakukan segala cara agar Indonesia yang Pancasila bisa dipecah-belah, salah satunya dengan kampanye terselubung.
BACA JUGA: Habib Syakur Usul Pemberantasan Radikalisme Pakai Pendekatan War Rules
"Sekarang, kan, teror memakai lisan. Karena tidak bisa melakukan teror fisik, maka sekarang yang dilakukan teror dengan lisan agar persatuan negara kita pecah. Maka bangsa Indonesia harus waspada," kata Habib Syakur.
Dia mencontohkan narasi-narasi yang dibangun adalah hasutan seperti menyebut Indonesia negara thogut, mengatakan Pancasila sesat, lalu ada yang minta Presiden Jokowi dimakzulkan. "Macam-macam upaya dan narasi yang mereka ciptakan tujuannya untuk memecah-belah persatuan kita," ungkap Habib Syakur.
BACA JUGA: Singgung Kapolda Jatim soal Tragedi Kanjuruhan, Habib Syakur: Kapolri Harus Tegas
Dia mengingatkan bahwa aksi kampanye negatif harus dicegah sedini mungkin menjelang Pemilu 2024. Hal itu supaya suasana kondusif tetap terjaga di tengah-tengah pemilu.
Beberapa waktu lalu, tepatnya pada upacara peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2023 di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat (Jakpus), Presiden Joko Widodo mengajak rakyat Indonesia menolak politisasi identitas dan agama pada Pemilu 2024. Jokowi ingin seluruh rakyat menyambut Pemilu 2024 dengan kedewasaan hingga sukacita.
"Saudara-saudara sebangsa, setanah air. Toleransi, persatuan, dan gotong royong adalah kunci membangun bangsa yang kokoh," kata Jokowi dalam pidatonya di sisi Selatan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (1/6). "Oleh sebab itu, saya mengajak kita semuanya untuk menolak ekstremisme, menolak politisasi identitas, menolak politisasi agama," ungkap Presiden Jokowi. (boy/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi