Habibie Sayangkan Pembelian Pesawat Tak Berstandar FAA

Jumat, 13 Mei 2011 – 06:16 WIB

JAKARTA - Mantan Presiden BJ Habibie mengaku tidak tahu pasti kualitas pesawat MA-60 yang belum lama ini memakan korban jiwaNamun, jika benar pesawat yang dibeli PT Merpati itu tidak memenuhi standar FAA, dirinya menilai hal itu seharusnya tidak terjadi.

Hal tersebut disampaikan Habibie usai pertemuan dengan pimpinan MPR di kediamannya, Jl Patra Kuningan, Jakarta, Kamis (12/5)

BACA JUGA: Legalisasi Ganja Langgar UU Narkotika

Menurut dia, jika bicara pesawat, pemerintah atau maskapai manapun harus melihat sejarah panjang terbentuknya FAA
"Kita harus melihat sejarah industri penerbangan

BACA JUGA: KPK Tetap Jerat Rosa

Jika bicara yang terbesar dan tertua, itu adalah Amerika Serikat," kata Habibie.

Mantan Menteri Riset dan Teknologi itu menyatakan, Amerika sudah hampir satu abad mengembangkan industri pesawat
Hampir 100 tahun lalu, setiap pabrik pesawat di Amerika menggaransi kualitas pesawat mereka masing-masing

BACA JUGA: Sisminbakum Tak Tuntas, Kejaksaan Bakal Diadukan ke Satgas

"Namun, kecelakaan tentu terjadi, banyak pengalaman-pengalaman yang membuat mereka susah," kata dia.

Karena itu, muncul kesepakatan di AS untuk membentuk FAAFederasi penerbangan itu muncul dari kebutuhan masyarakat yang ingin agar kualitas pesawat itu aman"Syarat poin pertamanya aman, poin kedua aman, poin sepuluh syaratnya amanBaru poin kebutuhan selanjutnya," jelas Habibie.

Karena peraturan dan pengalaman FAA yang unggul melebihi federasi manapun, maka lembaga itu menjadi referensi standar pesawat untuk terbangHabibie menjelaskan, pada masa lalu, dirinya yang membidangi standar pesawat di Indonesia sesuai dengan standar FAA"Kita dulu membuat kerjasama bilateral dengan Amerika tentang standar pesawat," jelasnya.

"Karena itulah, pembuatan pesawat di Indonesia saat itu selalu merujuk standar FAAIni karena semua peraturan yang digariskan merujuk pada peraturan FAAJadi kalau kita mau buat, kita harus buat kelayakan kita sendiri, sambil menyelam minum air, peraturan kita samakan dgn FAA," jelasnya.

Dengan teknis semacam itu, kata Habibie, standar pesawat di Indonesia lebih praktisPemerintah atau maskapai tinggal menyesuaikan kebutuhan pesawat mereka, apa sesuai dengan peraturan di Indonesia"Semua itu sudah berdasar pengalaman dan standar FAA," tandasnya(bay)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Para Menteri Kompak Bungkam soal Merpati China


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler