Habibie Yakin Masa Depan Perekonomian Batam Sangat Cerah

Kamis, 31 Agustus 2017 – 05:46 WIB
Presiden ketiga RI BJ Habibie menjawab pertanyaan wartawan di Restoran Nagosaya Turi Beach Resort, Jumat (28/4). F. Yusuf Hidayat/Batam Pos/jpg

jpnn.com, JAKARTA - Presiden ketiga RI, BJ Habibie, meyakini masa depan perekonomian Batam masih sangat cerah dan menjanjikan.

Dia percaya, perlambatan ekonomi di Batam saat ini tidak akan berlangsung lama. Sebab Batam merupakan daerah tujuan investasi yang diincar berbagai negara.

BACA JUGA: Eksploitasi Anak, Suhu Yo Chu Terancam 10 Tahun Penjara

Habibie mengatakan, negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura memiliki kontribusi besar terhadap pembangunan dan investasi di Batam.

Dia juga yakin, para investor dari dua negeri jiran itu masih memiliki komitmen untuk menjalin kerja sama ekonomi dengan Indonesia, khususnya di Batam.

BACA JUGA: Aksi Dua Pelaku Penusukan Sopir Taksi Itu Terekam CCTv

"Sehingga investasi di Batam akan tetap tumbuh dan masa depan ekonominya tetap cerah," kata Habibie saat ditemui di kediamannya di Jalan Patra Kuningan XIII, Jakarta, Rabu (30/8).

Habibie mengakui, pertumbuhan ekonomi di Batam terus merosot dalam beberapa tahun terakhir. Dia mencatat, pada tahun 1975 hingga 1998, pertumbuhan ekonomi Batam sangat tinggi. Menembus angka 17 persen.

BACA JUGA: Suhu Yo Chu Ditetapkan Tersangka, Polisi Kirim Surat Cekal ke Imigrasi

Namun, setelah itu pertumbuhannya kian turun. Awalnya menjadi 10 persen. Angka tersebut terus terjun bebas hingga menyentuh level 1,16 pada triwulan dua tahun ini.

"Kalau terus menurun, ada something wrong di sini. Kok bisa kembali ke basic," katanya.

Padahal, menurut dia, Batam adalah ujung tombak pembangunan terpadu maritim Indonesia. Letaknya yang sangat strategis menjadi keuntungan tersendiri bagi Batam.

Optimisme serupa juga disampaikan putra sulung BJ Habibie, Ilham Akbar Habibie. Presiden Komisaris Pollux Habibie International ini mengaku tidak pernah ragu untuk investasi di Batam.

Menurutnya, beberapa daerah di sekitar Singapura dan Malaysia akan sama-sama maju, termasuk Batam.

"Kalau memang ada resesi itu hanya setahun atau dua tahun. Masa depan Batam tetap cerah. Dan investasi ini kan ke puluhan tahun mendatang," katanya.

Menurutnya, saat ini pertumbuhan ekonomi di Johor Bahru dan Singapura memang terus meningkat. Namun kondisi ini akan memasuki masa puncak. Ketika itu terjadi, maka para investor akan mencari alternatif daerah di sekitarnya.

"Batam tetap akan kecipratan. Batam dan Singapura itu ada sinergi," katanya.

Dia mencontohkan bagaimana industri galangan kapal di Batam dan offshore yang tetap tidak lepas dari peran Singapura. "Di Singapura itu ada kantor offshore terbesar dan membuka cabang di Batam. Itu contohnya," katanya.

Tetapi yang tak kalah pentingnya, kata dia, pemerintah harus tetap menjaga dan terus meningkatkan iklim investasi di Batam ini. Salah satu caranya dengan menyediakan sarana dan infrastruktur penunjang investasi yang memadai.

"Misalnya air minum, dulu sangat sulit. Sekarang sudah dibangun waduk. Dan ini harus terus dikembangkan," katanya.(ian/leo)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cairan Keluar dari Perut, Setelah Diperiksa Ternyata Ada Sabu Seberat 117 Gram


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler