jpnn.com - TANJUNGPINANG - Empat dari lima pelaku perampokan gudang sembako PT Nutrisasri di Jalan Raja Haji Fisabilillah, KM 8 atas, Tanjungpinang, ditangkap jajaran Satreskrim Polres Tanjungpinang saat melarikan diri ke Batam, tak lama setelah kejadian pada Minggu (21/6) lalu pukul 01.45 WIB .
Awalnya, satu pelaku ditangkap warga saat melarikan diri karena aksi yang dilakukannya ini gagal. Selain itu mereka juga melukai Lasarus Pati (34), sekuriti pada gudang tersebut.
BACA JUGA: Sopir Angkot 21 Tahun Perkosa Perempuan Lebih Tua
Adapun pelaku yang ditangkap yakni mantan personil Polri yang pernah bertugas di Polres Lingga dengan pangkat terakhir Brigadir, bernama David Rifai (33), sedangkan yang lainnya yakni Rijal N (28), Holong S (43), Andi S (34).
Kapolres Tanjungpinang AKBP Dwita Kumu Wardana yang didampingi Kasat Reskrim AKP Reza Morandi Tarigan saat ekspose di Mapolres, mengatakan pelaku yang ditangkap pertama kali yaitu Rijal N. Yang terbaring lemas karena terluka kena bacokan dari korban yang juga sedang membela diri. Pelaku ini juga sempat di amuk massa.
BACA JUGA: Maling Satroni Rumah Makan, Duit Rp 3,5 Juta di Kotak Infak Diembat
''Dari pengakuan sekuriti itu mereka ini datang langsung mendobrak pintu pos jaga dan langsung menutup matanya. Dan dia ditikam pakai pisau oleh salah satu pelaku. Pelaku ditangkap langsung kami obati untuk mendapatkan informasi selanjutnya,'' ujar Dwita.
Dikatakannya, setelah melakukan pemeriksaan terhadap pelaku yang ditangkap ini. Pihaknya pun langsung mengembangkan dan mencari tahu keberadaan para pelaku lainnya.
BACA JUGA: Bripka TS di LP Tanjung Gusta Sudah Diawasi Khusus
''Saat itu kami dapat kabar pelaku lainnya telah melarikan diri ke Batam. Kami pun langsung melakukan pengejaran kesana dan meringkus mereka di Perumahan Taman Raya Botania Kota Batam, sekitar pukul 17.30 WIB,'' kata Dwita.
Saat ini, lanjut Kapolres, pihaknya masih akan terus melakukan pengembangan terhadap para pelaku. Karena salah satu pelaku masih melarikan diri.
''Satu orang pelaku yakni H, kami tetapkan sebagai DPO. Dalam aksi ini dia yang melukai security dengan menikam dada sebelah kanannya,'' ucap Dwita.
Kasat Reskrim Polres Tanjungpinang AKP Reza Morandi Tarigan, menambahkan dari pemeriksaan sementara mereka mengaku baru kali ini menjalankan aksinya di Tanjungpinang.
''Pengakuannya baru satu kali. Tapi kami tak mau percaya dan akan terus mengembangkan untuk mencari tahu sudah berapa kali mereka menjalankan aksinya di Tanjungpinang,'' ujar Reza.
Dilanjutkannya, mereka dalam menjalankan aksinya jika berhasil langsung menyebar untuk mengelabui petugas agar tidak ditangkap.
''Mereka ini setelah bagi hasil kejahatannya langsung menyebar dan pulang kampung. Batam ini mereka jadikan tempat untuk standby sebelum melancarkan dan sesudah berhasil melakukan kejahatan,'' ucap Reza.
Dijelaskan Reza, dalam aksi ini terdapat mantan anggota Polres Lingga yakni David Rifai yang terlibat dalam kasus curas dan curat. ''Mantan anggota Polri ini yang merampok WNA di Batam beberapa waktu lalu,'' terang Reza. Dari tangan para tersangka, jelas Reza, pihaknya mengamankan sejumlah barang bukti yang digunakan pelaku untuk merampok.
''BB yang diamankan dua buah linggis, dua buah parang, satu buah gunting besi dan satu mobil Grand Livina yang di rental pelaku dari Batam,'' jelasnya. Akibat perbuatannya, keempat tersangka ini dijerat dengan pasal 365 jo pasal 53 KUHP dengan ancaman 12 tahun penjara.
Salah satu pelaku, Holong S, mengatakan sebelum menjalankan aksinya dia terlebih dulu melakukan survey lokasi target. ''Dua hari saya menggambar lokasi gudang itu sebelum beraksi,'' ujar Holong.
Dikatakannya, di gudang tersebut yang dilihatnya hanya mobil box. Sementara yang menjadi target mereka duit atau brangkas yang ada di sana. ''Duit yang kami cari. Waktu dipantau hanya terlihat mobil box yang hilir mudik saja di gudang tersebut,'' kata dia.
Holong pun mengaku telah beberapa kali melakukan aksinya di sejumlah wilayah di tanah air, yakni di pulau Sumatera, Pulau Jawa dan Kepri.
''Kalau berhasil setelah dibagi hasilnya kami langsung menyebar untuk mengelabui petugas dan berkumpul kembali apabila ada rencana menjalankan aksi lagi,''pungkasnya.(cr10/ray)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Duh...Guru Ngaji Ajari Santriwati Berciuman, Tapi Diintip Warga
Redaktur : Tim Redaksi