jpnn.com - HARDI Rusmawan, 38, warga Dusun Pegundangan, Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, bisa dibilang keterlaluan. Pria yang sehari-hari menjadi guru ngaji itu ditangkap polisi karena diduga telah mencabuli, DF, 13, santrinya. Dia ditangkap warga yang sudah lama curiga.
''Tersangka masih kita periksa,'' kata Kapolsek Glenmore AKP Jodana Gunadi yang diwakili Kanitreskrim Aiptu Sajad kemarin (21/6). Dugaan pencabulan terjadi Jumat (19/6) sekitar pukul 21.00 di rumah korban. Saat itu, korban yang baru pulang mengaji dari rumah tersangka pergi ke kamar kecil di rumahnya. ''Ketika korban ini keluar dari kamar kecil, tersangka sudah duduk di kursi,'' terangnya.
Tidak lama, tersangka mendekati korban sambil merayu. Selanjutnya, dia menciumi dan tangannya meraba-raba tubuh korban. ''Saat kejadian, ibu korban sedang tidur bersama anaknya yang masih kecil,'' ujarnya.
BACA JUGA: Parah! Murid SD dan SMP Disiksa Oknum Polisi, Dipaksa Mengaku
Tanpa diketahui pelaku, di luar rumah sudah ada beberapa orang yang mengawasi. Begitu tersangka beraksi, sejumlah orang langsung masuk ke rumah dan menangkap pria bejat tersebut.
''Warga memang sudah mengincar tersangka,'' ujar Sajad. Malam itu juga, tersangka dibawa ke pos satpam Perkebunan Pegundangan. Beberapa warga yang emosional menghajar tersangka, sedangkan warga lain menghubungi polisi. ''Dari laporan itu, kita segera meluncur ke lokasi. Pelaku kita bawa ke polsek,'' ungkapnya.
Dalam keterangan pada polisi, tersangka mengaku hanya meraba-raba korban. Tersangka menyatakan belum pernah melakukan hubungan suami istri dengan korban. ''Tersangka mengaku hanya mengajari berciuman dan kejadian itu bukan yang pertama,'' terang Sajad.
Untuk memastikan pengakuan tersangka, rencananya hari ini polisi melakukan pemeriksaan lanjutan pada korban. Korban akan dibawa ke petugas medis untuk divisum. (sli/abi/c23/any)
BACA JUGA: Oknum PNS Ngamar dengan Perempuan Bukan Istrinya, Ada yang Ngaku Kakak-adik
BACA JUGA: Saya Meneteskan Air Mata saat Pisau Saya Tusukkan ke Kakak Saya
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dompet Wakapolda Dicopet, Dor! Dor!
Redaktur : Tim Redaksi