Habis Penertiban, Penambangan Pasir Malah Makin Merajalela

Rabu, 28 Maret 2018 – 03:49 WIB
Lokasi Penambangan Pasir di Batam, Kepri. Foto: batampos/jpg

jpnn.com, BATAM - Penambangan pasir di sekitar Dam Tembesi, Batam, Kepulauan Riau, semakin merajalela paskapenertiban dua minggu lalu.

Sejumlah alat berat masih tetap ada di sana untuk memuat pasir ke dalam truk pengangkut.

BACA JUGA: Apresiasi Kapolri untuk Tim Pengungkap 1,6 Ton Sabu-sabu

Bahkan dalam satu jam, lebih dari lima truk yang sudah keluar dari lokasi tambang pasir.

Seperti pantauan Batam Pos (Jawa Pos Group), Selasa (27/3), dalam rentang waktu satu jam, mulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 09.00 WIB, beberapa truk ke luar masuk lokasi tambang pasir.

BACA JUGA: Perairan Batam-Bintan Kembali Tercemar Limbah Minyak

Salah satu truk dengan dengan nomor polisi BP 9109 DU berjalan pelan karena memuat pasir yang sedang basah.

Sementara di lokasi penambangan pasir yang ditertibkan Ditpam beberapa waktu lalu, penambangan masih berlangsung. Meski memang tak menggunakan pipa paralon lagi.

BACA JUGA: Tambang Pasir Ilegal di Batam Rugikan Negara Ratusan Miliar

Anggota Ditpam BP Batam menertibkan tambang pasir ilegal di Tembesi, Sagulung dengan membakar peralatan tambang dan merubuhannya, Rabu (14/3). F Dalil Harahap/Batam Pos

Seorang warga yang bercocok tanam di dalam kawasan dam tersebut mengaku bahwa penambangan terus berlangsung. Bahkan menurutnya, makin banyak truk yang masuk ke kawasan dam.

"Jangankan jam delapan Pak, mulai jam tujuh pun sudah ramai truk yang masuk. Terus lanjut kok," katanya.

Dia mengaku bercocok tanam di sana sudah setahun terakhir. Ia juga mengaku miris dan khawatir karena penambangan pasir ini nantinya, kebun mereka akan ditertibkan.

"Kita khawatir nantinya, kita juga kena imbas,” katanya.

Selain sayuran dari petani di sana, hampir sudah tidak ditemukan pepohonan di sekitar kawasan dam Tembesi. Semua bukit diratakan. Tentunya pohonnya ikut tumbang.

"Dulu memang ini masih sangat asri. Tetapi itu urusan pemerintah lah itu. Kami ini hanya menumpang di lahan ini," katanya.

Anggota komisi III DPRD Kota Batam Jefri Simanjuntak merasa kehadiran pemerintah dalam hal ini BP Batam dan Pemko tidak ada dalam kasus ini. Tidak memikirkan masa depan Batam. Dam Tembesi yang harusnya dirawat kini sudah rusak parah.

"Kita lewat dari jalan raya saja sudah kelihatan bukit-bukit itu diratakan. Tak ada lagi pepohonan. Ada apa ini?" katanya.

Menurutnya, BP Batam dan Pemko harus bisa mengatasi hal ini. Duduk bersama mencari solusi. Tetapi solusinya tentu adalah solusi yang tidak merusak lingkungan hidup.

Sementara itu, Direktur pengamanan BP Batam Suherman tidak lagi mau berkomentar banyak. Dia mengaku bahwa sudah ada pertemuan dengan stake holder terkait tambang pasir ini beberapa waktu lalu.

Sayang, perwira polisi berpangkat Brigjen itu tidak mau memaparkan hasil dari pertemuan tersebut. (ian)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ribuan Nasabah Serbu Kantor BRI Batam Usai Terima SMS Ini


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler