jpnn.com - TANJUNG SELOR – Pembangunan Jembatan Meranti penghubung antara Kecamatan Tanjung Hilir dengan wilayah Bulu Perindu Tanjung Selor Hulu telah usai.
Namun proyek yang menghabiskan anggaran Rp 37 miliaran tersebut hingga kini belum bisa digunakan karena terkendala lahan.
BACA JUGA: Jahat, Benar-benar Jahat! 25 Pria Perkosa Gadis Lugu
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Bulungan Hasan Pemma mengakui bahwa jembatan tersebut tak bisa digunakan karena terkendala lahan masyarakat.
“Tapi, kalau untuk proyek Jembatan Meranti sudah selesai 100 persen. Baik dari opritnya yang sempat jadi proyek lanjutan,’’ ungkap Hasan pada Radar Kaltara (JPNN Group), Rabu (27/6).
BACA JUGA: Karena ini, Citilink Terus Dorong Pertumbuhan Rute Baru Dari Pekanbaru
Mengenai pembangunan jalan penghubung, sejatinya DPU sudah menganggarkannya. Namun, dikarenakan ada masyarakat yang tidak setuju dibuatkan akses jalan, maka proyek tersebut menjadi tertunda hingga sekarang.
“Kalau saja tidak ada kendala seperti saat ini (masalah lahan) tentunya proyek jalan bisa saja selesai bersama jembatan yang ada. Tapi seiring waktu malah ada beberapa masyarakat yang tidak setuju,” keluhnya.
BACA JUGA: Rumahnya Dijarah, Dibakar, Pengungsi Perang Mimika Tinggal di Gereja
Dia menambahkan,untuk pemilik lahan, saat ini sudah kami minta bukti sertifikat tanah. Kelak tim Appraisal yang akan bersama menentukan masalah ini. “Tapi sayangnya dari masyarakat yang selama ini mengaku hanya beberapa orang yang mengumpulkan bukti sertifikat,’’ ucapnya. (don/dsh/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pak Jokowi, Groundbreaking Perkeretaapian di Papua Barat Molor
Redaktur : Tim Redaksi